Selasa, 23 Juli 2013

Pilih tetangga sebelum pilih rumah



بسم الله الرحمن الرحيم
الـْجَارُ قَبْلَ الدَّارِ
الـْجِوَارُ بِالصَّالِحيْنَ  الَّذِى يُرَشِّحُ  عَلَى مُعَاشِرِيْهِمْ  بِالْـخَيْرِ وَالتَّـقْوَى وَالسَّدَادِ فىِ الْقَوْلِ وَالْعَمَلِ وَيَزِيْدُهُمْ تَفَقُّهًا فِى الدِّيْنِ وَإِقْبَالاً عَلَى الـْحَقِّ مَطْلُوْبٌ شَرْعًا  وَالْـمُسْلِمُ الْوَاعِى لاَ يَجِدُ حَرَجًا فِى ذَلِكَ مَهْمَا بَلَغَ مِنْ عُلُوِّ الـْمَـنْزِلَةِ وَشَرَفِ الْقَدْرِ وَرِفْعَةِ الـْمَكَانَةِ عَمَلاً بِقَوْلِهِ تَعَالَى [وَاصْبِرْ نَفْسَكَ مَعَ الَّذِيْنَ يَدْعُوْنَ رَبَّهُمْ بِالْغَدَاةِ وَالْعَشِيِّ يُرِيْدُوْنَ وَجْهَــهُ وَلاَ تَعْدُ عَيْـنَاكَ عَنْهُمْ تُرِيْدُ  زِيْنَةَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَلاَ تُطِعْ مَنْ أَغْفَلـْــنَا قَلْبَهُ عَنْ ذِكْرِنَا وَاتَّبَعَ هَوَاهُ وَكَانَ أَمْرُهُ فُرُطًا] الكهف:27, وَلِذَلِكَ سَعَى نَبِيُّ اللهِ مُوْسَى عَلَيْهِ السَّلاَمُ وَرَاءَ الْعَبْدِ الصَّالِحِ لِيَتَعَلَّمَ مِنْهُ قَائِلاً لَهُ بِكُلِّ تَوَاضُعٍ وَأَدَبٍ (هَلْ أَتَّبِعُكَ عَلَى أَنْ تُعَلِّمَنِ مِمَّا عُلِّمْتَ رُشْدًا) الكهف:66, وَعِنْدَ مَا أَجَابَهُ الْعَبْدُ الصَّالِحُ (إِنَّكَ لَنْ تَسْتَطِيْعَ مَعِيَ صَبْرًا) الكهف:68, قَالَ لَهُ مُوْسَى عَلَيْهِ السَّلاَمُ بِتَوَدُّدٍ بَالِغٍ (سَتَجِدُنِي إِنْ شَاءَ اللهُ صَابِرًا وَلاَ أَعْصِى لَكَ أَمْرًا) الكهف:70.
وَالـْجِوَارُ بِهِمْ مَبْدُوْءٌ بِذِكْرِهِمْ فَاْلإِلـْحَاقُ بِهِمْ فَالتَّشَبُّهُ بِهِمْ فَالتَّخَلُّقُ بِأَخْلاَقِهِمْ , وَقَدْ قِيْلَ:
1-           اسْرُدْ حَدِيْثَ الصَّالِحِيْنَ وَسَمِّهِمْ #
فَبِذِكْرِهِمْ تَتَـنَزَّلُ الرَّحَمَاتُ
2-           بِعِشْرَتِكَ الْكِرَامَ تُعَدُّ مِنْهُمُوْ #
فَلاَ تُرَيَنْ لِغَيْرِهِمْ أَلُـــــــوْفَا
3-           إِنْ لَمْ تَكُوْنُوْا مِثْلَهُمْ فَتَشَبَّهُوْا #
إِنَّ التَّشَبُّهَ بِالرِّجَالِ فَلاَحُ
4-           أُحِبُّ الصَّالِحِيْنَ وَلَسْتُ مِنْهُمْ # لَعَلِّي أَنْ أَنَالَ بِهِمْ شَفَاعَةْ
وَأَكْرَهُ مَنْ بِضَاعَتُهُ الْمَعَاصِى # وَلَوْ كُـنَّا سَوَاءً فِى الْبِضَاعَةْ
(قَالَهُ الشَّافِعِي رَحِمَهُ اللهُ)
وَقَوْلُهُ صَلَّى اللهُ عَلَيْه وَسَلَّمَ : (أَللَّهُمَّ فِى الرَّفِيْقِ اْلأَعْلَى) عِنْدَ مَا اشْتَكَى وَحَضَرَهُ الْقَبْضُ _ كَمَا رَوَاهُ الْبُخَارِى عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا_ يُشِيْرُ إِلَى هَذَا الْمَوْضُوْعِ , وِفْقًا لِقَوْلِهِ تَعَالَى (وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَالرَّسُوْلَ فَأُولَئِكَ مَعَ الَّذِيْنَ أَنْعَمَ اللهُ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّيْنَ وَالصِّدِّيْقِيْنَ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِيْنَ وَحَسُنَ أُولَئِكَ رَفِيْقًا . ذَلِكَ الْفَضْلُ مِنَ اللهِ وَكَفَى بِهِ عَلِيْمًا) النساء:69-70, بِمَا فِيْهِ إِشَارَةٌ إِلَى أَنَّ الْمَعِيَّةَ حَاصِلَةٌ إِذَا كَانَتْ مَقْرُوْنَةً بِالطَّاعَةِ وَالتَّأَسِّى بِهِمْ كَمَا قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ (الْمَرْءُ مَعَ مَنْ أَحَبَّ) رواه البخارى ومسلم , فَلاَ يَنْفَعُ لِلْيَهُوْدِ وَالنَّصَارَى غُلُوُّهُمْ فِى حُبِّ نَبِيِّهِمْ مَعَ انْـحِرَافِهِمْ  عَنْهُ كُلَّ ْالإِنْحِرَافِ .
هَذَا وَلِمَزِيْدِ الْفَائِدَةِ عَلَى الْمَوْضُوْعِ الَّذِى نَحْنُ فِى صَدَدِهِ  نَتَذَكَّرُ مَا قَالَهُ الْحَبِيْبُ أَحْمَدُ بْنُ حَسَنٌ الْعَطَّاسُ رَحِمَهُ اللهُ : (الْحَلاَلُ قَبْلَ الْمَالِ وَالْجَارُ قَبْلَ الدَّارِ وَالرَّفِيْقُ قَبْلَ الطَّرِيْقِ).
=الله يتولى الجميع برعايته=


بسم الله الرحمن الرحيم
(memilih) Tetangga Sebelum (memilih) Rumah

Persandingan dengan  figur-figur yang shaleh - yang akan selalu meneteskan kepada orang-orang yang bergaul dengan mereka (nila-nilai) kebaikan, ketaqwaan, kebenaran dalam berucap dan beramal, terus menambahkan pengertian dalam agama serta fokus pada kebenaran - adalah sebuah tuntutan syara’. Seorang muslim yang terbina tidak akan pernah merasa repot melaksanakan tuntutan ini betapapun dirinya telah mencapai ketinggian derajat, status mulia, dan posisi penting. Ini demi mengamalkan firman Allah; “Dan tabahkanlah dirimu bersama orang-orang yang menyembah Tuhan mereka di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhoannya; janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan kehidupan dunia; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingat Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan (sehingga) keadaannya itu (selalu) melewati batasQS l Kahfi:28.

Karena itulah Nabi Musa alaihissalam bergegas berjalan di belakang seorang hamba yang shaleh agar bisa belajar kepadanya seraya mengatakan dengan penuh ketawadhu’an dan tatakrama; “...bolehkah saya mengikuti anda supaya anda mengajarkan kepadaku kebenaran yang telah diajarkan kepada andaQS al Kafi:66. Dan ketika hamba yang shaleh tersebut memberikan jawaban: “Sesungguhnya kamu tidak akan pernah sanggup bersabar bersamakuQS al Kahfi: 68, maka Nabi Musa alaihissalam dengan sangat berharap bergumam: “...insya Allah anda akan mendapatkan diriku sebagai seorang yang sabar, dan saya tidak akan menentang anda dalam urusan (apapun)QS al Kahfi: 70.

Persandingan dengan para figur yang shaleh dimulai dengan menyebut/mengingat mereka, lalu bergabung bersama mereka, selanjutnya berupaya menyerupai mereka dan berakhlak seperti akhlak mereka. Sungguh telah dikatakan:

1.       Rangkailah segala cerita tentang orang-orang shaleh dan sebutkanlah mereka. Dengan menyebut/mengingat mereka akan tercurah rahmat-rahmat
2.       Sebab bergaul dengan orang-orang mulia kamu dianggap bagian dari mereka, maka sungguh jangan pernah kamu terlihat akrab dengan  selain mereka
3.       Jika tidak bisa seperti mereka maka berusahalah serupa dengan mereka, sesungguhnya serupa dengan para tokoh (utama) adalah keberuntungan
4.       Aku mencintai orang-orang shaleh meski aku bukan termasuk mereka, (tetapi) semoga sebab mereka aku mendapatkan syafaat.
Aku membenci orang yang memperdagangkan kemaksiatan meskipun kami memiliki kesamaan dalam komoditas perdagangan
(Imam Syafii rahimahullah)

Sabda Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam: “Ya Allah, bersama teman yang mulia” ketika menjelang wafat - seperti diriwayatkan Imam Bukhari dari Aisyah ra - juga memberikan isyarat akan masalah ini, selaras dengan firman Allah; “Dan barang siapa yang taat kepada Allah dan RasulNya, mereka itu akan  bersama-sama dengan orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu para nabi, shiddiqin, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang yang shaleh. Dan mereka itulah, teman yang terbaik. Itulah anugerah dari Allah dan cukuplah Allah sebagai Dzat yang Maha MengetahuiQS An Nisa’:69-70, yang juga sekaligus mengisyaratkan bahwa kebersamaan dengan mereka (orang-orang shaleh) bisa diperoleh jika memang dibarengi dengan ketaatan dan usaha maksimal untuk bisa meneladani mereka sebagaimana disabdakan Nabi Muhammad shalatlallahu alaihi wasallam: “Seseorang bersama orang yang dicintai (nya)”HR Bukhari Muslim. Jadi kecintaan berlebihan Yahudi dan Nashrani kepada nabi mereka tidak memberikan manfaat (apapun) karena penyimpangan mereka terhadap Nabinya.

Dan untuk melengkapi faedah dalam topik kita kali ini kami mengingat apa yang dikatakan oleh Habib Ahmad bin Hasan al Atthas rahimahullah: [Halal sebelum harta. Tetangga sebelum rumah. Teman sebelum perjalanan]
=الله يتولى الجميع برعايته=

Tidak ada komentar:

Posting Komentar