(إِنَّ
ِللهِ عِبَادًا فُطَـنًا)
وَ ِللهِ دَرُّ الْقَائِلِ :
إِنَّ ِللهِ عِبَـادًا فُطَـنَا # َطلَّقُوا الدُّنْيَا وَخَافُوا
الْفِتَـنَا
نَظَرُوْا فِيْهَا فَلَمَّا عَلِمُوْا# أَنَّهَا لَيْسَتْ لِحَيٍّ
سَـكَنَا
جَعَلُوْهَا لُجَّةً وَاتَّخَذُوْا # صَالِحَ الْلأَعْمَالِ فِيْهَا
سُفُـنَا
الدُّنْيَا دَارُ الْمِحَنِ والْفِتَنِ قَالَبًا وَقَلْبًا وَإِنَّ
الْفِتْنَةَ لَكَبِيْرَةٌ إِذَا كَانَتْ مِمَّنْ يَعِيْشُ مَعَـنَا مِنَ
اْلأَزْوَاجِ وَاْلأَوْلاَدِ وَلِذلِكَ حَذَّرَنَا اللهُ تَعَالَى عَنِ
الْوُقُوْعِ فِيْهَا وَخَصَّهَا بِالذِّكْرِ حَيْثُ يَقُوْلُ : [يَآأَيُّهَا
الَّذِيْنَ آمَنُوْا إِنَّ مِنْ أَزْوَاجِكُمْ وَأَوْلاَدِكُمْ عَدُوًّا لَكُمْ
فَاحْذَرُوْا...] التغابن:14.
ذُكِرَ أَنَّ هَذِهَ اْلآيَةَ نَزَلَتْ فِى قَوْمٍ أَسْلَمُوْا بِمَكَّةَ
فَأَرَادُوا الْهِجْرَةَ فَمَنَعَهُمْ أَزْوَاجُهُمْ وَأَوْلاَدُهُمْ
وثَبَّطُوْهُمْ عَنْهَا قَالَهُ ابْنُ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ . قَالَ
الْقَاضِى أَبُوْ بَكْر بْنِ الْعَرَبِي: هَذَا يُبَيِّنُ وَجْهَ الْعَدَاوَةِ
فَإِنَّ الْعَدُوَّ لَمْ يَكُنْ عَدُوًّا لِذَاتِهِ وَإِنَّمَا عَدُوًّا
بِفِعْلِهِ فَإِذَا فَعَلَ الزَّوْجُ
وَالْوَلَدُ فِعْلَ الْعَدُوِّ كَانَ عَدُوًّا وَلاَ فِعْلَ أَقْبَحُ مِنَ
الْحَيْلُوْلَةِ بَيْنَ الْعَبْدِ وَبَيْنَ الطَّاعَةِ وَقَالَ الْحَسَنُ :
أُدْخِلَ "مِنْ" لِلتَّبْعِيْضِ
ِلأَنَّ كُلَّهُمْ لَيْسُوْا بِأَعْدَاءَ بِمَعْنَى أَنَّ مِنْهُمْ مَنْ
هُوَ مُخَالِفٌ لِلدِّيْنِ فَصَارَ بِمُخَالَفَةِ الدِّيْنِ عَدُوًّا كَيْ
نَكُوْنَ عَلَى حَذَرٍ مِنْهُمْ وَلاَ نَأْمَنَ عَلَى غَوَائِلِهِمْ وَشَرِّهِمْ .
وَأَخْطَرُ مَا أَثَّرَ فِى الْمُخَالَفَةِ فِى هَذَا الزَّمَانِ
وُقُوْعُ مَا أَخْبَرَ بِهِ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَمَا
قَالَ : (...ثُمَّ فِتْنَةٌ لاَ يَبْقَى بَيْتٌ مِنَ الْعَرَبِ إِلاَّ
دَخَلَـتْهُ) رواه البخارى (مِنْ أَعْلاَمِ السَّاعَةِ وَأَشْرَاطِهَا أَنْ
يَكُوْنَ الْوَلَدُ غَيْظًا...الحديث) رواه الطبراني .(سَتَكُوْنُ
الْفِتَنُ حَتَّى يَكُوْنَ الْحَلِيْمُ فِيْهَا حَيْرَانَ) أَوْ كَمَا قَالَ.
وَلاَ نَظُنُّ فِتْنَةً اتَّصَفَتْ بِهَذَا إِلاَّ الْفِتْنَةَ
الْحَدِيْثةَ التِّلْفِزِيُوْن وَالْكُومْبُوترْ وَاْلإِرْتَنِيتْ وَالْفِزْبُوكْ
وَالتُّوِيْترْ وَالْجَوَّالْ وَغَيْرَ ذَلِكَ
لِمَنْ لَمْ يُمَيِّـزْ طَيِّبَهَا عَنْ خَبِيْثِهَا وَاْلأَغَانِي
وَالْقِيْنَاتُ وَالْمَعَازِفُ فَقَدْ عَمَّتْ بِهَا الْبَلْوَى وَشَهِدَ بِذَلِكَ
الْجَمِيْعُ حَتَّى يَكُوْنَ الْفَسَادُ يَصِيْرُ بِكَثْرَةِ الْمُبَاشَرَةِ هَيِّـنًا عَلَى الطَّبَعِ وَسَقَطَ
وَقْعُهُ وَاسْتِعْظَامُهُ فِى الْقَلْبِ وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ
بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ . قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى الله عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ : ((أَلاَ وَإِنَّ فِى الْجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلُحَتْ صَلُحَ
الْجَسَدُ كُلُّهُ وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ أَلاَ وَهِيَ
الْقَلْبُ)) رواه البخارى ومسلم .
وَفَسَادُ
الْقَلْبِ مَرَضُهُ وَمَرَضُهُ ظُلْمَـتُهُ وَمَرَضُ الْقَلْبِ يَضُرُّ
بِصَاحِبِهِ فِى دِيْنِهِ الَّذِى هُوَ رَأْسُ مَالِ سَعَادَتِهِ فِى الدُّنْيَا
وَاْلآخِرَةِ وَيَضُرُّهُ فِى آخِرَتِهِ الَّتِي هِيَ دَارُ بَقَائِهِ
وَخُلُوْدِهِ وَيُعْرَفُ بِاْلأَمَارَاتِ الظَّاهِرَةِ وَمِنْ أَظْهَرِهَا
التَّكَاسُلُ عَنِ الطَّاعَاتِ وَالتَّثَاقُلُ عَنِ فِعْلِ الْخَيْرَاتِ
وَالْحِرْصُ عَلَى شَهَوَاتِ الدُّنْيَا وَلَذَّاتِهَا بَعِيْدًا عَنِ
اسْتِخْدَامِهَا مَزْرَعَةً ِلآخِرَتِهِ . فَإِذَا ظَهَرَ لَهُ مِنْ أَمْثَالِ
هَذِهِ اْلأَمَارَاتِ وَجَبَ عَلَيْهِ أَنْ يَسْعَى فِى مُدَاوَاتِهِ
وَمُعَالَجَتِهِ قَالَ اللهُ تَعَالَى : [يَآأَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا
اسْتَجِيْبُوْا ِللهِ وَالرَّسُوْلِ إِذَا دَعَاكُمْ لِمَا يُحْيِيْكُمْ – اي
يُحْيِي قُلُوْبَكُمْ – وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ يَحُوْلُ بَيْنَ الْمَرْءِ
وَقَلْبِهِ وَأَنَّهُ إِلَيْهِ تُحْشَرُوْنَ]الأنفال:24.
تُشِيْرُ هَذِهِ اْلآيَةُ إِلَى أَنَّ مُعَالَجَتَهُ بِالسَّعْيِ عَلَى
إِحْيَائِهِ بِشَتىَّ سُبُلٍ أَقْرَبُهَا
إِلَى حُصُوْلِ الْقَصْدِ أَنْ يَطْلُبَ لَهُ شَيْخًا مُرَبِّيًا مُرْشِدًا
قَائِدًا الَّذِى يُرَبِّى قَلْبَهُ وَيُهَذِّبُ أَخْلاَقَهُ وَيَأْتِي بِيَدِهِ
إِلَى اللهِ وَالَّذِى بِصُحْبَتِهِ اللهُ يَحْفَظُهُ مِنَ الشَّرِّ وَالْهَوَى
وَالْمَعَاصِى فَإِنْ لَمْ يَجِدْهُ فَأَخًا صَالِحًا نَاصِحًا يَسْتَعِيْنُ
بِرَأْيِهِ وَإِشَارَتِهِ فِى تَعَرُّفِ مَرَضِ قَلْبِهِ وَعِلاَجِهِ أَوْ
جَمَاعَةً صَالِحَةً يَنْضَمُّ إِلَيْهَا لِيَتَشَارَكَ بِغَيْرِهِ فِيْهَا
ِلإِصْلاَحِ قَلْبِهِ , فَإِنْ لَمْ يَظْفَرْ بِذَلِكَ كَمَا هُوَ الْغَالِبُ مِنْ أَحْوَالِ أَهْلِ الزَّمَانِ مِنْ قِلَّةِ
الْمُعَاوِنِيْنَ عَلَى الْحَقِّ وَالْخَيْرِ فَعَلَيْهِ أَنْ يَلْتَزِمَ
بِالْتِزَامَاتٍ يُوَاظِبُ عَلَيْهَا مِثْلَ مَا يَأْتِي :
أ-
أَدَاءُ
الصَّلَوَاتِ مَعَ لَوَازِمِهَا الْمَشْرُوْعَةِ مِنْ إِقَامَتِهَا
وَالْمُحَافَظَةِ عَلَيْهَا وَالْخُشُوْعِ وَالْحُضُوْرِ فِيْهَا وَالدَّوَامِ
عَلَيْهَا فَإِنَّهَا تُزِيْلُ دَرَنَ الْقُلُوْبِ
ب-
كَثْرَةُ
الصَّلاَةِ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فإنها تَجْبُرُ
صَدَعَ الْقُلُوْبِ
ج - تِلاَوَةُ الْقُرْآنِ فَإِنَّهَا تَجْلُوْ
صَدَأَ الْقُلُوْبِ
د - الْمُلاَزَمَةُ عَلَى اْلأَوْرَادِ
وَاْلأَذْكَارِ وَحُضُوْرِ مَجَالِسِ الذِّكْرِ الَّتِي مِنْهَا مَجْلِسُ
الْعِلْمِ
هـ -
الْمُلاَزَمَةُ عَلَى اْلإِسْتِغْفَارِ . قَالَ اْلإِمَامُ عَلِيّ ابْنُ أَبِي
طَالِبٍ كَرَّمَ اللهُ وَجْهَهُ : ابْحَثْ عَنْ قَلْبِكَ فِى ثَلاَثَةِ مَوَاطِنَ
: عِنْدَ سَمَاعِ اْلقُرْآنِ وَفِى مَجَالِسِ الذِّكْرِ وَفِى أَوْقَاتِ
الْخَلْوَةِ فَإِنْ لَمْ تَجِدْهُ فِى هَذِهِ الْمَوَاطِنِ فَسَلِ اللهَ تَعَالَى
أَنْ يَمُنَّ عَلَيْكَ بِقَلْبٍ فَإِنَّهُ لاَ قَلْبَ لَكَ .
وَهُنَاكَ
أَدْعِيَةٌ مَأْثُوْرَةٌ تَدُلُّ عَلَى إِمْكَانِ تَغْيِيْرِ اْلأَخْلاَقِ
الذَّمِيْمَةِ كَالتَّالِى :
1.أَللَّهُمَّ
إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ نَفْسِي وَمِنْ شَرِّ كُلِّ دَابَّةٍ أَنْتَ
آخِذٌ بِنَاصِيَتِهَا إِنَّ رَبِّي عَلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيْمٍ
2. أَللَّهُمَّ
إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنْ مُنْكَرَاتِ اْلأَخْلاَقِ وَاْلأَهْوَاءِ
وَاْلأَدْوَاءِ
3.أَللَّهُمَّ
اهْدِنِي لِصَالِحِ اْلأَخْلاَقِ لاَ يَهْدِى لِصَالِحِهَا إِلاَّ أَنْتَ .
وَاصْرِفْ عَنِّيْ سَيِّـئَها لاَيَصْرِفُ عَنِّي سَيِّـئَهَا إِلاَّ أَنْتَ .
=والله يتولى الجميع
برعايته=
Menjadi
Manusia Cerdas
Begitu
indah orang berkata:
Sesungguhnya Allah memiliki
para hamba yang cerdas
yang
tidak terpesona oleh dunia dan bahkan mengkhawatirkan fitnah-fitnahnya
Mereka mengamati dunia, lalu
ketika mengetahui bahwa ia bukanlah tempat tinggal bagi orang yang hidup
Maka mereka menganggapnya
sebagai samudera yang harus dilalui dengan perahu-perahu amal keshalehan
Dunia
adalah tempat ujian dan fitnah secara fisik maupun psikis. Fitnah dunia sungguh
semakin berat jika datang dari orang-orang yang hidup bersama kita;
isteri-isteri dan anak-anak kita. Karena itu Allah memperingatkan agar kita
tidak terjebak dalam fitnah ini yang secara khusus disebutkan oleh Allah dalam
firmanNya: “Hai orang-orang yang beriman sesungguhnya sebagian dari
isteri-isterimu dan anak-anakmu adalah musuh bagimu maka waspadalah...”QS
At Taghabun:14.
Disebutkan
bahwa ayat ini diturunkan terkait orang-orang yang telah masuk islam semenjak
di Makkah dan bermaksud hijrah (ke Madinah) akan tetapi langkah mereka surut
dan tertahan oleh isteri-isteri dan anak-anak mereka. Demikian seperti
dikatakan oleh Ibnu Abbas ra. Al Qadhi
Abu Bakar bin Al Arabi mengatakan: [Ini menjelaskan sisi permusuhan
(yang dimaksudkan) karena musuh bukanlah dianggap musuh kecuali sebab
perbuatannya. Jadi apabila isteri dan anak berbuat seperti perbuatan musuh maka
mereka berdua adalah musuh karena tidak ada perbuatan yang paling buruk
daripada menghalangi antara seorang hamba dengan ketaatan]
Al
Hasan (al Bashri) mengatakan:
[Digunakan
huruf Jarr “Min” untuk menunjukkan arti sebagian karena tidak
keseluruhan mereka berubah menjadi musuh dalam arti sebagian mereka ada yang
melakukan perbuatan melawan agama sehingga dengan perbuatan melawan ini mereka
dianggap sebagai musuh yang perlu diwaspadai dan tidak boleh diremehkan akan
bahaya dan keburukan mereka]
Hal
paling berbahaya yang bisa memberikan pengaruh kepada perbuatan melawan agama
pada sekarang ini adalah terjadinya apa yang sudah beritakan oleh Nabi Muhammad
shallallahu alaihi wasallam dalam sabda Beliau; “...kemudian akan ada
fitnah yang memasuki seluruh rumah orang Arab (penduduk muslimin) tanpa
terkecuali” HR Bukhari. “Termasuk tanda-tanda kiamat adalah anak-anak
menjadi sumber kemarahan( orang tua)...”HR Thabarani. “Akan
terjadi fitnah-fitnah yang membuat orang bijak pun merasa kebingungan di
dalamnya”
Fitnah
semacam ini dalam penilaian kita tidak lain adalah fitnah yang berkembang saat
ini berupa TV, Komputer, Internet, Face Book, Twitter dan HP dll bagi siapa
saja yang tidak bisa mengambil manfaat positifnya, lagu-lagu, para selebritis
dan konser-konser musik. Sungguh semuanya sudah mewabah dan disaksikan oleh
seluruh orang. Karena seringkali bersentuhan sehingga hati menganggapnya biasa
dan merasa kerusakan ini bukanlah hal yang serius serta tidak perlu
dipermasalahkan. Laa haula walaa quwwata illaa billaah al aliiy al azhiim.
Rasulullah
shallallahu alaihi wasallam bersabda; “Ingat, sesungguhnya dalam
tubuh ada segumpal daging; jika daging itu baik maka seluruh tubuh juga baik
dan jika daging itu rusak maka seluruh tubuh menjadi rusak”HR Bukhari
Muslim.
Hati
yang rusak adalah hati yang sakit. Hati yang sakit adalah hati yang diliputi
kegelapan. Hati yang sakit berbahaya bagi pemiliknya; dalam agamanya sebagai
modal meraih keberuntangan dunia akhirat, juga dalam akhiratnya sebagai rumah
yang langgeng dan abadi baginya.
Hati
yang sakit bisa diidentifikasi melalui gejala-gejala yang muncul di mana yang paling
dominan adalah bermalas-malasan dalam menjalankan ketaatan, merasa berat
melakukan kebaikan-kebaikan, serta sikap rakus terhadap kesenangan dan
kelezatan dunia, sama sekali jauh dari memperlakukan dunia sebagai ladang
akhirat.
Jika
gejala-gejala tersebut muncul maka seseorang wajib berusaha melakukan
terapi pengobatan. Allah berfirman: “Hai
orang-orang yang beriman! penuhilah
Allah jika Dia Memanggilmu menuju hal yang bisa membuatmu selalu hidup
–menghidupkan hatimu – dan ketahuilah bahwa
sesungguhnya Allah Menghalangi antara seseorang dan hatinya dan
sesungguhnya kepadaNya-lah kalian dikumpulkan”QS Al Anfaal:24.
Ayat
ini memberikan arahan untuk melakukan pengobatan hati dan berusaha selalu
menghidupkannya dengan berbagai macam cara di mana yang paling memudahkan
mencapai tujuan adalah dengan mencari seorang Guru Murabbi yang akan
selalu membimbing dan mengarahkan, yang bisa melihat hati dan membersihkan
akhlak, yang akan memegang tangannya
menuju Allah, dan yang karena bershuhbah
dengan guru itu Allah menjaga dirinya dari keburukan, hawa nafsu dan
kemaksiatan.
Apabila
tidak menemukan guru seperti itu maka mencari teman yang shaleh yang selalu
memberi nasehat. Saran dan pendapat
teman seperti ini bisa membantu mengenali penyakit hati dan
pengobatannya.
Atau
mencari Jamaah yang patut untuk bergabung di dalamnya agar bisa turut
serta bersama yang lain dalam memperbaiki hati.
Jika
semuanya tidak ditemukan - sebagaimana kondisi mayoritas masyarakat sekarang
ini yang susah mencari orang-orang yang bisa saling membantu dalam kebaikan dan
kebenaran – maka harus melakukan secara rutin iltizamat berikut ini:
- Menjalankan shalat dan keharusan-keharusannya yang berupa; mendirikannya, menjaganya, khusyu’, khudhur dan melanggengkannya. Sungguh shalat bisa menghilangkan kotoran-kotoran hati.
- Memperbanyak bershalawat kepada Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam karena shalawat bisa menambal keretakan hati.
- Membaca Alqur’an karena membaca Alqur’an bisa membersihkan karat-karat hati
- Merutinkan wirid-wirid dan dzikir-dzikir serta menghadiri majlis-majlis dzikir yang di antaranya adalah majlis ilmu.
- Menetapi Istighfar. Imam Ali bin Abi Thalib karramallahu wajhah mengatakan: [Carilah hatimu dalam tiga suasana; ketika mendengarkan Alqur’an, dalam majlis-majlis dzikir dan dalam waktu-waktu khalwah. Jika kamu tidak menemukkannya dalam suasana-suasana ini maka memohonlah kepada Allah agar menganugerahkan hati kepadamu karena kamu sama sekali tidak memiliki hati]
Ada
do’a-do’a ma’tsur yang menjadi dalil adanya peluang merubah akhlak yang
tercela seperti berikut:
- “Ya Allah, sesungguhnya saya memohon perlindunganMu dari kejahatan diriku dan dari kejahatan seluruh binatang melata yang ubun-ubunya ada dalam genggamanMu. sesungguhnya Tuhanku berada pada jalan yang lurus”
- “Ya Allah, sesungguhnya saya memohon perlindunganMu dari akhlak yang mungkar, menuruti keinginan nafsu dan dari berbagai penyakit”
- “Ya Allah, tunjukkanlah diriku akan akhlak yang baik karena tidak ada yang menunjukkan akan akhlak yang baik kecuali Engkau. Hindarkanlah keburukan akhlak dariku. Karena tak ada yang menghindarkannya dariku kecuali Engkau”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar