Pemerintah "penipu" ??? yup !!!
Selain dari Asian Development Bank, utang itu juga dibiayai oleh World Bank melalui Proyek DPLP tahap 3. Selain itu, juga dibiayai oleh Bank Dunia (World Bank) dengan sumber utang dengan nama proyek DPLP tahap 3.
Dengan demikian, menurut dia, kenaikan harga BBM sebenarnya hanya untuk menarik uang untuk membayar utang pemerintah ke lembaga-lembaga itu.
Hal itu penting diambil pemerintah sebagai langkah karena nilai rupiah sedang jatuh sehingga mengakibatkan tekanan neraca pembayaran di tengah membesarnya bayaran cicilan dan bunga Utang luar negeri.
“Jadi kegagalan ekonomi yang
dicerminkan melemahnya nilai tukar ditanggung oleh rakyat melalui
kenaikan BBM. Soal BLSM bukan bersumber dari penghematan subsidi, Ayo
berhitung. Yang jelas BLSM bagian dari suap pemerintah atas gagasan
USAID, Bank dunia, dan ADB,”
(Ichsanuddin Noersy)
Ichsanuddin Noersy menantang agar
diadakan debat terbuka dan membentangkan soal 650 ribu barel minyak yang
di lifting dihitung komponen biayanya, Ichsan menganggap ada harga yang
tidak wajar. Ichsan menyerang pemerintah lagi dengan guyonan ciri khas
dia :
“Tidak berkah suatu
kepemimpinan yang sarat dusta. Rakyatnya kena azab. Berpangkat tidak
terhormat, menjabat tidak bermartabat, beramanat tapi bermuslihat,”
Bila apa yang dikatakan Ichsan benar,
berarti betapa sialnya menjadi bangsa Indonesia, bantuan yang dikiranya
merupakan bagian dari kenaikan harga, malah dari utang. Balsem juga
mengajarkan rakyat Indonesia untuk mengemis, dan kurang ajar sekali bila
Negara mengajari rakyatnya mengemis.
sumber: http://politik.kompasiana.com
so....
kita butuh orang-orang yang kritis dan tidak segan menyuarakan kebenaran. yup, kebenaran. yakni tatkala ditunjang dengan data/ bukti fisik yang valid dan dapat dipertanggung-jawabkan. minimal rakyat jadi tahu hal yang sebenarnya terjadi, bahkan kebobrokan pemerintahnya dan besok-besok tidak salah pilih saat pemilu maupun pilpres. hayo pilih siapa???
trus, indonesia punya orang seperti pak ichsanudin ini ada berapa ???
Tidak ada komentar:
Posting Komentar