Minggu, 14 Juli 2013

Pemerintah "penipu" ???

Pemerintah "penipu" ??? yup !!!

13702483191841524996
(Ichsanuddin Noersy, Sumber Photo : Republika.com)

Pengamat ekonomi Nasional yang juga merupakan salah satu orang paling vokal terhadap kebijakan perminyakan di Indonesia Ichsanoddin Noersy menuding Pemerintah melakukan pembohongan publik dengan menyatakan bahwa Balsem (Bantuan Langsung Sementara) tunai berasal dari proporsi selisih kenaikan harga minyak dunia. Menurut Ichsanuddin Noersy, duit Balsem ngambilnya dari Utang ADB (Asian Development Bank) melalui pos pengeluaran dari proyek DPSP (Development Policy Support Program).

Selain dari Asian Development Bank, utang itu juga dibiayai oleh World Bank melalui Proyek DPLP tahap 3. Selain itu, juga dibiayai oleh Bank Dunia (World Bank) dengan sumber utang dengan nama proyek DPLP tahap 3.

Dengan demikian, menurut dia, kenaikan harga BBM sebenarnya hanya untuk menarik uang untuk membayar utang pemerintah ke lembaga-lembaga itu.
Hal itu penting diambil pemerintah sebagai langkah karena nilai rupiah sedang jatuh sehingga mengakibatkan tekanan neraca pembayaran di tengah membesarnya bayaran cicilan dan bunga Utang luar negeri.

“Jadi kegagalan ekonomi yang dicerminkan melemahnya nilai tukar ditanggung oleh rakyat melalui kenaikan BBM. Soal BLSM bukan bersumber dari penghematan subsidi, Ayo berhitung. Yang jelas BLSM bagian dari suap pemerintah atas gagasan USAID, Bank dunia, dan ADB,”
(Ichsanuddin Noersy)

Ichsanuddin Noersy menantang agar diadakan debat terbuka dan membentangkan soal 650 ribu barel minyak yang di lifting dihitung komponen biayanya, Ichsan menganggap ada harga yang tidak wajar. Ichsan menyerang pemerintah lagi dengan guyonan ciri khas dia :
“Tidak berkah suatu kepemimpinan yang sarat dusta. Rakyatnya kena azab. Berpangkat tidak terhormat, menjabat tidak bermartabat, beramanat tapi bermuslihat,”

Bila apa yang dikatakan Ichsan benar, berarti betapa sialnya menjadi bangsa Indonesia, bantuan yang dikiranya merupakan bagian dari kenaikan harga, malah dari utang. Balsem juga mengajarkan rakyat Indonesia untuk mengemis, dan kurang ajar sekali bila Negara mengajari rakyatnya mengemis.

 sumber: http://politik.kompasiana.com

so....
kita butuh orang-orang yang kritis dan tidak segan menyuarakan kebenaran. yup, kebenaran. yakni tatkala ditunjang dengan data/ bukti fisik yang valid dan dapat dipertanggung-jawabkan. minimal rakyat jadi tahu hal yang sebenarnya terjadi, bahkan kebobrokan pemerintahnya dan besok-besok tidak salah pilih saat pemilu maupun pilpres. hayo pilih siapa???
trus, indonesia punya orang seperti pak ichsanudin ini ada berapa ???

Tidak ada komentar:

Posting Komentar