Ini adalah kisahku. setelah hampir 12 tahun kami berumah tangga, terjadilah "ketidak-nyaman" antar suami-istri untuk kesekian kalinya, namun hal ini tentunya untuk ishlah bukan bertujuan mencari kelemahan dan kekurangan dan hingga menjadi alasan untuk bercerai. (naudzu billah).
Hal ini masih dalam tataran lumrah/lazim terjadi karena mengambil bahasa dari Abina, ibarat dalam rak piring, ketika piring-piring tersebut bersentuhan maka boleh jadi akan berbunyi "kletik" atau "ting". kecil kemungkinan jika tidak mengeluarkan suara. begitu pula dalam rumah tangga. Yang penting jangan sampai piring tersebut retak atau pecah.
hingga akhirnya kekasihku ini mengirimkan surat cintanya, begini isinya
Dunia mana yang kuminta.....?
Bahkan kupalingkan wajah ini
Dari silaunya intan permata
Dunia mana yang kuminta.....?
Bahkan kututup telinga ini
Dari bibir-bibir yang berkisah tentang harta
Dunia mana yang kuminta.....?
Bahkan semua mimpi
Telah tersimpan rapi dalam peti-peti tanpa
kunci
Dunia mana yang kuminta.....?
Bahkan semuanya telah kukubur dalam-dalam
Di relung hati tercuram
Lalu Dunia mana yang kuminta.....?
Jika aku lebih memilih engkau
Seorang kelana surga
Daripada pangeran-pangeran bertahta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar