Minggu, 06 Oktober 2013
perjalananke kudus part 3
singkat cerita, setelah di"dholimi" oleh sindikat terminal arjosari, kru bus nusantara. akhirnya bus kami tiba di alun-alun kudus, segera kami bangkit dan turun dari bus. saat itu jam di hp menunjukkan pukul 04.05 wib. sebentar lagi subuh, pikir kami. ada 2 pilihan tempat sholat. yakni masjid jami' kudus yang berada di sebelah barat alun-alun ato di masjid menara kudus yang masih berjarak kira-kira 1 km dari tempat kami turun dari bus. agar cepat sampai tujuan, kami putuskan untuk sholat shubuh di opsi kedua.
Ternyata jauh juga kalo jalan kaki, walau saran dari Pak Yuda (shohibul bait tujuan kami) naik becak aja. tiba di masjid menara, imam jamaah shubuh sudah membaca surat di rokaat pertama, padahal kami belum wudlu dan ke hammam (kamar mandi). belum lagi kami bergantian. waktu itu jamaah banyak sekali. kami tuntas wudlu tp imam udah salam, so ... kami jamaah sendiri. inginnya cepat beranjak namun ada ngaji kitab kuning ba'da shubuh itu. yakni kitab Tafsir Jalalain oleh Kyai Sya'roniy. bahasan tafsirnya aku tidak tahu surat dan ayat berapa. tapi awal ayatnya adalah innal ladziina yatallaw .... al ayah. yakni tentang sifat-sifat orang munafik, dalam keterangan tafsir beliau orang munafik adalah orang yang berhati kafir dan dhohirnya muslim. kita sulit membedakannya dengan yang memang muslim. maka layak tempatnya di neraka yang paling bawah (fii darkil asfal minan nar).
Selepas itu kami sempatkan ziaroh ke makam mbah kyai Ja'far Shodiq (sunan kudus), yang makam beliau tepat di sebelah barat masjid menara. tak lupa, kami foto bareng didepan masjid menara kudus.
singkat saja, kami melanjutkan jalan kaki ke rumah pak Yuda dan subhanalloh, kudus memang gudangnya ahli Al-Qur'an. banyak bertebaran pesantren Al-Qur'an yang kami jumpai sepanjang jalan kaki, yang berkesan adalah "Yanbu'ul Qur'an" pesantren terkenal milik mbah kyai Arwani almarhum. dan terkenal dengan metode yanbu'a. pikiranku melayang dan teringat wajah ungil bidadari kecilku di rumah. Ada terbersit harapan mondokkan Shofa (putri ketiga ku) disana. aku ingin dia ikut dalam jajaran golongan menjaga al-Qur'an. walau sekarang masih kelas 1 SDIT. setidaknya nanti lulus, akan kukirim dia. bahkan di pondok tersebut menerima santri seumur SD.
Menurut akhi Huda bahwa akhi sabiq (naqib pondok putra saat ini) adalah salah satu alumni yanbu'. ia masuk sana sejak seumur SD. pantas saja klo sekarang dia hafidh 30 juz. kira-kira pukul 07.00, kami tiba di rumah pak Yuda, yang akan mengajarkan kami tentang robotik selama 2 hari. bersambung lagi ...............
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar