Ternyata puasa
selain terkesan terlihat cool dan gaul, juga bisa membuat cerdas otak.
Berdasarkan penelitian terbaru puasa bisa memperbarui sistem jaringan organ
dalam tubuh, termasuk otak, dan hati. Belum lama ini penelitian yang dilakukan
oleh Trinidad Islamic Academy dengan menggunakan alat perekam otak yang dikenal
dengan nama Electroencephalography (EEG), hasilnya sungguh menakjubkan.
Menurut Dr
Ebrahim Kazim, ketua dari peneliti tersebut mengatakan "puasa bisa
mengakibatkan deep sleep, atau tidur
lebih berkualitas yang berdampak positif pada perbaikan sel sel dalam
otak".
Dalam setiap
kondisi, frekwensi otak pada manusia akan terus berubah-rubah mengikuti situasi
batin. Dan melalui gelombang aktifitas listrik yang dapat dimonitor, ternyata
pola orang yang sedang berpuasa terlihat tenang, yang berpengaruh pada tabiat
pelakukannya menjadi terkesan cool.
Dan dampak
positif dari orang berpuasa yang membuat cerdas otak ini juga sudah terbukti
sejak ratusan tahun silam. Misalnya Imam syafi'i yanag gemar puasa sejak usia
dini juga terbukti mampu menghafal Al-Qur'an sejak usia 7 tahun, menghafal
hadits sejak usia 10 tahun.
Selain itu,
seperti Imam as-Suyuthi yang mampu menulis separuh dari kitab Tafsir
Al-Jalalain yang belum dirampungkan oleh gurunya, Imam al-Mahalli, hanya dalam
tempo 40 hari juga karena sedang puasa
Imam as-Suyuthi ketika berumur 21 tahun sudah mampu menulis separuh kitab tafsir Al-Jalalain yang belum dirampungkan oleh Imam al-Mahalli, gurunya karena kedahuluan wafat. Itu semua dilakukannya hanya dalam tempo empat puluh hari, yaitu dari awai bulan Ramadhan hingga tanggai 10 bulan Syawwal tahun 870 H.
Imam as-Suyuthi ketika berumur 21 tahun sudah mampu menulis separuh kitab tafsir Al-Jalalain yang belum dirampungkan oleh Imam al-Mahalli, gurunya karena kedahuluan wafat. Itu semua dilakukannya hanya dalam tempo empat puluh hari, yaitu dari awai bulan Ramadhan hingga tanggai 10 bulan Syawwal tahun 870 H.
Kehebatan tingkat
kecerdasan ini terjadi karena ia menulis sambil menjalani ibadah puasa. Selain
Imam as-Suyuthi ternyata banyak ulama, tokoh, intelektual, dan bintang pelajar
yang justru menuai keberhasilan karena terbiasa menjalani ibadah puasa. Adakah
keterkaitan ibadah puasa dengan peningkatan kecerdasan otak?
Manusia hidup
bergantung dari udara, makan-makanan, tanah, dan jagad raya sekitarnya. Fokus
tersebut memberikan pengaruh kuat bagi hidup dan kehidupannya menuju objek
materiil.
Ini bisa diraup
dengan ilmu pengetahuan, sedang ilmu ini tidak bisa dimiliki manusia tanpa
melalui kecerdasan otak dan kecakapan nalar pikiran yang sering dikenal dengan
IQ (Intelligence Quotient).
Otak manusia yang
beratnya sekitar 1,3 kilo gram tersusun atas jaringan yang rumit. Otak
bertindak atas dasar informasi yang diterima terus-menerus dan tiada
putus-putusnya, serta dibantu oleh saraf dan hormon.
Otak juga
berfungsi memberi tahu kapan saatnya tubuh membutuhkan makanan, tidur, bangun,
dan sebagainya. Begitu banyak kelebihan otak manusia dibanding dengan komputer.
Otak yang berwujud seperti agar-agar, memiliki kemampuan berpikir,
berimajinasi, dan berkreasi, yang tidak bisa diiakukan oleh komputer.
dan sumber lainnya
Ternyata puasa selain
terkesan terlihat cool dan gaul, juga bisa membuat cerdas otak.
Berdasarkan penelitian terbaru puasa bisa memperbarui sistem jaringan
organ dalam tubuh, termasuk otak, dan hati.
Belum lama ini penelitian yang dilakukan oleh Trinidad Islamic Academy
dengan menggunakan alat perekam otak yang dikenal dengan nama
Electroencephalography (EEG), hasilnya sungguh menakjubkan. Menurut Dr
Ebrahim Kazim, ketua dari peneliti tersebut mengatakan "puasa bisa
mengakibatkan deep sleep, atau tidur lebih berkualitas yang berdampak
positif pada perbaikan sel sel dalam otak".
Dalam setiap kondisi, frekwensi otak pada manusia akan terus
berubah-rubah mengikuti situasi batin. Dan melalui gelombang aktifitas
listrik yang dapat dimonitor, ternyata pola orang yang sedang berpuasa
terlihat tenang, yang berpengaruh pada tabiat pelakukannya menjadi
terkesan cool.
Dan dampak positif dari orang berpuasa yang membuat cerdas otak ini juga
sudah terbukti sejak ratusan tahun silam. Misalnya Imam syafi'i yanag
gemar puasa sejak usia dini juga terbukti mampu menghafal Al-Qur'an
sejak usia 7 tahun, menghafal hadits sejak usia 10 tahun. Untuk
melanjutkan kisah ini. anda bisa membaca Ternyata Mazhab Ahli Hadits Al
Bukhari itu Imam Syafi'i
Selain itu, seperti Imam as-Suyuthi yang mampu menulis separuh dari
kitab Tafsir Al-Jalalain yang belum dirampungkan oleh gurunya, Imam
al-Mahalli, hanya dalam tempo 40 hari juga karena sedang puasa. (tiiwmu)
Sumber :http://www.tipswisatamurah.com/2014/07/puasa-selain-terkesan-cool-juga-membuat.html
Copyright: tipswisatamurah.com | tips wisata murah : home
Sumber :http://www.tipswisatamurah.com/2014/07/puasa-selain-terkesan-cool-juga-membuat.html
Copyright: tipswisatamurah.com | tips wisata murah : home
Tidak ada komentar:
Posting Komentar