Jumat, 19 Juni 2015

Menjadi cendekia dengan berpuasa


Ternyata puasa selain terkesan terlihat cool dan gaul, juga bisa membuat cerdas otak. Berdasarkan penelitian terbaru puasa bisa memperbarui sistem jaringan organ dalam tubuh, termasuk otak, dan hati. Belum lama ini penelitian yang dilakukan oleh Trinidad Islamic Academy dengan menggunakan alat perekam otak yang dikenal dengan nama Electroencephalography (EEG), hasilnya sungguh menakjubkan.

Menurut Dr Ebrahim Kazim, ketua dari peneliti tersebut mengatakan "puasa bisa mengakibatkan deep sleep, atau tidur lebih berkualitas yang berdampak positif pada perbaikan sel sel dalam otak".

Dalam setiap kondisi, frekwensi otak pada manusia akan terus berubah-rubah mengikuti situasi batin. Dan melalui gelombang aktifitas listrik yang dapat dimonitor, ternyata pola orang yang sedang berpuasa terlihat tenang, yang berpengaruh pada tabiat pelakukannya menjadi terkesan cool.

Dan dampak positif dari orang berpuasa yang membuat cerdas otak ini juga sudah terbukti sejak ratusan tahun silam. Misalnya Imam syafi'i yanag gemar puasa sejak usia dini juga terbukti mampu menghafal Al-Qur'an sejak usia 7 tahun, menghafal hadits sejak usia 10 tahun.

Selain itu, seperti Imam as-Suyuthi yang mampu menulis separuh dari kitab Tafsir Al-Jalalain yang belum dirampungkan oleh gurunya, Imam al-Mahalli, hanya dalam tempo 40 hari juga karena sedang puasa

Imam as-Suyuthi ketika berumur 21 tahun sudah mampu menulis separuh kitab tafsir Al-Jalalain yang belum dirampungkan oleh Imam al-Mahalli, gurunya karena kedahuluan wafat. Itu semua dilakukannya hanya dalam tempo empat puluh hari, yaitu dari awai bulan Ramadhan hingga tanggai 10 bulan Syawwal tahun 870 H.
Kehebatan tingkat kecerdasan ini terjadi karena ia menulis sambil menjalani ibadah puasa. Selain Imam as-Suyuthi ternyata banyak ulama, tokoh, intelektual, dan bintang pelajar yang justru menuai keberhasilan karena terbiasa menjalani ibadah puasa. Adakah keterkaitan ibadah puasa dengan peningkatan kecerdasan otak?
Manusia hidup bergantung dari udara, makan-makanan, tanah, dan jagad raya sekitarnya. Fokus tersebut memberikan pengaruh kuat bagi hidup dan kehidupannya menuju objek materiil.
Ini bisa diraup dengan ilmu pengetahuan, sedang ilmu ini tidak bisa dimiliki manusia tanpa melalui kecerdasan otak dan kecakapan nalar pikiran yang sering dikenal dengan IQ (Intelligence Quotient).
Otak manusia yang beratnya sekitar 1,3 kilo gram tersusun atas jaringan yang rumit. Otak bertindak atas dasar informasi yang diterima terus-menerus dan tiada putus-putusnya, serta dibantu oleh saraf dan hormon.
Otak juga berfungsi memberi tahu kapan saatnya tubuh membutuhkan makanan, tidur, bangun, dan sebagainya. Begitu banyak kelebihan otak manusia dibanding dengan komputer. Otak yang berwujud seperti agar-agar, memiliki kemampuan berpikir, berimajinasi, dan berkreasi, yang tidak bisa diiakukan oleh komputer.

dan sumber lainnya

Ternyata puasa selain terkesan terlihat cool dan gaul, juga bisa membuat cerdas otak. Berdasarkan penelitian terbaru puasa bisa memperbarui sistem jaringan organ dalam tubuh, termasuk otak, dan hati. Belum lama ini penelitian yang dilakukan oleh Trinidad Islamic Academy dengan menggunakan alat perekam otak yang dikenal dengan nama Electroencephalography (EEG), hasilnya sungguh menakjubkan. Menurut Dr Ebrahim Kazim, ketua dari peneliti tersebut mengatakan "puasa bisa mengakibatkan deep sleep, atau tidur lebih berkualitas yang berdampak positif pada perbaikan sel sel dalam otak". Dalam setiap kondisi, frekwensi otak pada manusia akan terus berubah-rubah mengikuti situasi batin. Dan melalui gelombang aktifitas listrik yang dapat dimonitor, ternyata pola orang yang sedang berpuasa terlihat tenang, yang berpengaruh pada tabiat pelakukannya menjadi terkesan cool. Dan dampak positif dari orang berpuasa yang membuat cerdas otak ini juga sudah terbukti sejak ratusan tahun silam. Misalnya Imam syafi'i yanag gemar puasa sejak usia dini juga terbukti mampu menghafal Al-Qur'an sejak usia 7 tahun, menghafal hadits sejak usia 10 tahun. Untuk melanjutkan kisah ini. anda bisa membaca Ternyata Mazhab Ahli Hadits Al Bukhari itu Imam Syafi'i Selain itu, seperti Imam as-Suyuthi yang mampu menulis separuh dari kitab Tafsir Al-Jalalain yang belum dirampungkan oleh gurunya, Imam al-Mahalli, hanya dalam tempo 40 hari juga karena sedang puasa. (tiiwmu)

Sumber :http://www.tipswisatamurah.com/2014/07/puasa-selain-terkesan-cool-juga-membuat.html
Copyright: tipswisatamurah.com | tips wisata murah : home

Tidak ada komentar:

Posting Komentar