seri 7
Seorang muslim seyogyanya menjarah waktu – waktu berkah dan saat – saat mulia, utamanya bulan Sya’ban dan malam nishfu Sya’ban dengan memperbanyak kalimat syahadat “Laa ilaaha illallah Muhammad Rasulullah” secara ilmu, makrifat, amal, aqidah, manjahj, dzikir dan mengulang – ulangnya karena kalimat syahadat adalah pintu masuk dalam islam, tangga naik menuju iman. Kalimat syahadat adalah tangga hati dan ruh menuju Tuhan seluruh alam yang Maha Pengasih Maha Penyayang. Kalimat syahadat adalah permulaan dan paling utamanya cabang – cabang iman. Ia adalah kebaikan terbesar yang menjadikan iman senantiasa baru dan keburukan – keburukan lenyap sehingga pada akhirnya ia memegang tangan pemiliknya dan menuntunnya masuk ke dalam surga. Ia adalah kunci – kunci langit dan bumi atau bahkan kunci – kunci surga. Ia –lah yang membentengi para hamba dari kemarahan Allah dan menjadikan mereka aman dari siksaanNya.
Ada banyak hadits terkait keutamaan – keutamaannya, yang antara lain:
1. Dari Abu Hurairah ra. ia berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
“جَدِّدُوْا إِيْمَانَكُمْ ” قِيْلَ :
يَارَسُوْلَ اللهِ كَيْفَ نُجَدِّدُ إِيْمَانَنَا؟ قَالَ : ” أَكْثِرُوْا
مِنْ قَوْلِ لاَإِلهَ إِلاَّ الله”
“Perbaruhilah keimanan kalian!”dikatakan: Wahai Rasulullah, bagaimana cara memperbaruhi keimanan kami? Beliau bersabda: “Perbanyaklah ucapan Laa ilaaha illallah!”(HR Ahmad – Thabarani)2. Dari Abu Dzarr ra. ia berkata: Aku berkata: Wahai Rasulullah, berikanlah wasiat kepadaku! Beliau shallallahu alaihi wasallam bersabda:
“إِذَا عَمِلْتَ سَيِّـئَةً فَأَتْبِعْهَا
حَسَنَةً تَمْحُهَا” فَقُلْتُ: يَارَسُوْلَ اللهِ أَمِنَ الْحَسَنَاتِِ
لاَإِلهَ إِلاَّ الله ؟ فَقَالَ صلَّى الله عَليْهِ وَسَلَّمَ : “هِيَ مِنْ
أَفْضَلِ الْحَسَنَاتِ “
“Jika telah berbuat buruk maka ikutilah dengan kebaikan niscaya kebaikan itu akan meleburnya” Aku berkata: Wahai Rasulullah, apakah Laa ilaaha illallah termasuk kebaikan? Beliau bersabda: “Ia kebaikan yang paling utama” (HR Ahmad)3. Dari Anas ra. ia berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
مَا مِنْ عَبْدٍ قَالَ : لاَ إِلهَ إِلاَّ
الله فِى سَاعَةٍ مِنْ لَيْلٍ وَنَهَارٍ إِلاَّ طُمِسَتْ مَا فِى
الصَّحِيْفَةِ مِنَ السَّـيِّئَاتِ حَتَّى تَسْكُنَ إِلَى مِثْلِهَا مِنَ
الْحَسَنَاتِ
“Tiada hamba yang mengucapkan Laa ilaaha illallah dalam sesaat
dari malam dan siang kecuali keburukan dihapus dari catatan amalnya
sehingga bertempatlah kebaikan sepadannya di sana”(HR Abu Ya’la)4. Dari Abu Bakar ra. Dari Nabi shallallahu alaihi wasallam. Beliau bersabda:
عَلَيْكُمْ بِلاَإِلهَ إِلاَّ الله
وَاْلإِسْتِغْـفَارِ فَأَكْثِرُوْا مِنْهُمَا , فَإِنَّ إِبْلِيْسَ قَالَ :
أَهْلَكْتُ النَّاسَ بِالذُّنُوْبِ وَأَهْلَكُوْنِي بِلاَ إِلهَ إِلاَّ
الله وَاْلإِسْتِغْـفَارِ , فَلَمَّا رَأَيْتُ ذَلِكَ أَهْلَكْتُـهُمْ
بِاْلأَهْـوَاءِ وَهُمْ يَحْسَبُوْنَ أَنَّهُمْ مُهْتَدُوْنَ
“Tetapilah Laa ilaaha illallah dan Istighfar oleh kalian,
perbanyaklah. Karena sesungguhnya Iblis mengatakan: “Aku menghancurkan
manusia dengan dosa – dosa dan mereka menghancurkanku dengan Laa ilaaha
illallah dan Istighfar. Ketika menyaksikan itu maka aku lalu
menghancurkan mereka dengan hawa nafsu sementara mereka menyangka
sebagai orang yang mendapat petunjuk” (HR Abu Ya’la)5. Dari Ibnu Umar ra. ia berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
مَا عَلَى اْلأَرْضِ أَحَدٌ يَقُوْلُ :
لاَإِلَهَ إِلاَّ الله وَالله أَكْبَرُ وَلا َحَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ
بِالله , إِلاَّ كُفِّرَتْ عَنْهُ خَطَايَاهُ وَإِنْ كَانَتْ مِثْلَ زَبَدِ
الْبَحْرِ
“Tiada seorang di atas bumi yang mengucapkan Laa ilaaha illallah
wallaahu akbar walaa haula walaa quwwata illaa billaah kecuali dilebur
darinya kesalahan – kesalahannya meski laksana buih lautan” (HR Muslim Turmudzi)6. Dan dari Nabi shallallahu alaihi wasallam sesungguhnya Beliau bersabda:
مَنْ قَالَ لاَ إِلهَ إِلاَّ الله سُبْحَانَ
الله وَبِحَمْدِهِ , فِى كُلِّ يَوْمٍ مِائَةَ مَرَّةٍ خُطَّتْ خَطَايَاهُ
وَإِنْ كَانَتْ مِثْلَ زَبَدِ الْبَحْرِ
“Barang siapa mengucapkan Laa ilaaha illallah subahaanallah wa
bihamdihi, dalam setiap hari seratus kali maka dilebur kesalahan –
kesalahannya meski laksana buih lautan”7. Dari Ibnu Umar ra. ia berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
[لَيْسَ عَلَى أَهْلِ لاَ إِلهَ إِلاَّ الله
وَحْشَةٌ فِى قُبُوْرِهِمْ وَلاَ مَنْشَرِهِمْ وَكَأَنِّي أَنْظُرُ إِلَى
أَهْلِ لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله وَهُمْ يَنْفَضُوْنَ التُّرَابَ عَنْ
رُؤُوْسِهِمْ وَيَقُوْلُوْنَ : ((الْحَمْدُ ِللهِ الَّذِي أَذْهَبَ عَنَّا
الْحَـَزنَ))] وَفِى رِوَايَةٍ [لَيْسَ عَلَى أَهْلِ لاَ إِلهَ إِلاَّ الله
وَحْشَةٌ عِنْدَ الْمَوْتِ وَلاَ عِنْدَ الْقَبْرِ]
[Tiada ada keresahan bagi ahli Laa ilaaha illah dalam kubur
mereka dan tempat bangkit mereka, dan seakan – akan aku menyaksikan ahli
Laa ilaaha illallah dalam keadaan mereka sedang mengibas – ngibaskan
debu dari kepala mereka sambil berkata, “Segala puji bagi Allah yang
telah menghilangkan kesusahan dari kami”QS Fathir : 34.] dalam versi lain disebutkan: [Tiada ada keresahan atas ahli laa ilaaha illallah ketika mati dan ketika dikubur] HR Thabarani – Baihaqi.8. Dalam hadits panjang riwayat Samurah bin Jundub ra. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
وَرَأَيْتُ رَجُلاً مِنْ أُمَّتِي انْتَهَى
إِلَى الْجَنَّةِ فَغُلِّقَتِ اْلأَبْوَابُ دُوْنَهُ فَجَاءَتْ شَهَادَةُ
أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله فَأَخَذَتْ بِيَدِهِ فَأَدْخَلَتْهُ
الْجَنَّةَ …
“Dan aku melihat seorang lelaki dari umatku yang sampai di surga.
Lalu pintu – pintu surga di tutup untuknya. Lalu datanglah syahadat Laa
ilaaha illallah dan lalu memegang tangannya dan memasukkannya ke
surga…”(HR al Hakim At Turmudzi – Thabarani, sebagaimana dalam al Jami’ as Shaghir )9. Dari Ma’qil bin Yasar ra. ia berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
لِكُلِّ شَيْءٍ مِفْتَاحٌ وَمِفْتَاحُ السَّموَاتِ لا َإِلهَ إِلاَّ الله
“Segala sesuatu memiliki kunci dan kunci langit adalah Laa ilaaha illallah”(HR Thabarani)Jadi Laa ilaaha illallah adalah kunci langit – langit untuk berdo’a dan kalimat – kalimat thayyibah sebagaimana diriwayatkan dari Ya’qub bin Ashim ra dari dua orang lelaki sahabat Nabi shallallahu alaihi wasallam di mana keduanya mendengar Beliau bersabda:
مَا قَالَ عَبْدٌ قَطُّ : لا َإِلهَ إِلاَّ
الله وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ ,لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِي
وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ , مُخْلِصًا بِهَا
رُوْحُهُ مُصَدِّقًا بِهَا قَلْبُهُ نَاطِقًا بِهَا لِسَانُهُ إِلاَّ
فَتَقَ الله عَزَّ وَجَلَّ لَهُ السَّمَاءَ فَتْقًا حَتَّي يَنْظُرَ إِلَى
قَائِلِهَا مِنَ اْلأَرْضِ وَحُقَّ لِعَبْدٍ نَظَرَ الله تَعَالَى إِلَيْهِ
أَنْ يُعْطِيَهُ سُـؤْلَهُ
“Seorang hamba tidak mengucapkan “Laa ilaaha illallahu wahdahu
laa syarikalah, lahul mulku walahul hamdu wahuwa alaa kulli syai’in
qadir”dengan keikhlasan jika, pembenaran hati, dan lisan yang berucap
kecuali Allah azza wajalla membuka langit untuknya sehingga Diai melihat
orang yang mengucapkan kalimat tersebut dari bumi, dan berhak bagi
hamba yang Allah telah melihatnya untuk Dia memberikan permintaannya” (HR Nasa’i)Abu Hurairah ra berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
مَا قَالَ عَبْدٌ لاَ إِلهَ إِلاَّ الله
قَطُّ مُخْلِصًا إِلاَّ فُتِحَتْ لَهُ أَبْوَابُ السَّمَاءِ حَتيَّ يُفْضِي
إِلَى الْعَرْشِ مَا اجْتُـنِبَتِ الْكَبَائِرُ
“Seorang tidak mengucapkan Laa ilaaha illallah secara ikhlas
kecuali dibuka untuknya pintu – pintu langit sehingga sampai ke Arasy
selama ia menjauhi dosa – dosa besar” (HR Turmudzi)Karena itu banyak do’a – do’a nabawiyyah yang ada selalu dimulai atau ditutup dengan Laa ilaaha illallah yang di antaranya adalah do’a pagi dan sore hari. Imam Nasa’i dan Ibnu Hibban meriwayatkan dari Abu Said ra dari Nabi shallallahu alaihi wasalla. Sesungguhnya Beliau bersabda:
قَالَ مُوْسَى : يَارَبِّ عَلِّمْنِي
شَيْئًا أَذْكُرُكَ بِهِ وَأَدْعُوْكَ بِهِ , قَالَ : قُلْ , لاَ إِلهَ
إِلاَّ الله , قَالَ : يَا رَبِّ كُلُّ عِبَادِكَ يَقُوْلُ هَذَا , قَالَ :
قُلْ , لاَ إِلهَ إِلاَّ الله , قَالَ : إِنَّمَا أُرِيْدُ شَيْئًا
تَخُصُّنِيْ بِهِ , قَالَ : يَا مُوْسَى لَوْ أَنَّ السَّموَاتِ السَّبْعِ
وَاْلأَرَضِيْنَ السَّبْعِ فِى كِفَّةٍ وَلاَ إِلهَ إِلاَّ الله فِى
كِفَّةٍ مَالَتْ بِهِنَّ لاَ إِلهَ إِلاَّ الله
“Musa berkata: “Ya Tuhanku, ajarkanlah kepadaku sesuatu untuk akuy berdzikir dan berdo’a kepadaMu!” Allah
berfirman: “Ucapkanlah, “Laa ilaaha illallah!” Musa berkata:”Ya
Tuhanku, semua hambaMu mengucapkan ini” Allah berfirman: “Ucapkanlah,
“Laa ilaaha illallah!”Musa berkata: “Sesungguhnya yang saya inginkan
adalah sesuatu yang Engkau mengistimewakanku dengannya” Allah
berfirman: “Wahai Musa, andai tujuh langit, tujuh bumi ada dalam satu
sisi (timbangan. pent) dan Laa ilaaha illallah berada di sisi lain
niscaya sisi Laa ilaaha illallah – lah yang menang”Dari Mu’adz bin Jabal ra. sesungguhnya Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda:
مَنْ كَان آخِرُ كَلاَمِهِ لاَ إِلهَ إِلاَّ الله دَخَلَ الْجَنَّةَ
“Barang siapa akhir ucapannya adalah Laa ilaaha illallah maka ia pasti masuk surga”(HR Abu Dawud Ahmad)Dari Jabir ra. ia berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
أَفْضَلُ الذِّكْرِ لاَ إِلهَ إِلاَّ الله وَأَفْضَلُ الدُّعاَءِ الْحَمْدُ ِلله
“Dzikir yang paling utama adalah Laa ilaaha illallah dan do’a yang paling utama adalah Alhamdu lillaah”(HR Ibnu Majah Nasai Ibnu Hibban Hakim)Dari Abdullah bin Amar ra dari Nabi shallallahu alaihi wasallam. Beliau bersabda:
أَفْضَلُ الذِّكْرِ لاَ إِلهَ إِلاَّ الله
وَأَفْضَلُ الدُّعاَءِ اْلإِسْتِغْفَارُ ثُمَّ قَرَأَ (( فَاعْلَمْ أَنَّهُ
لاَ إِلهَ إِلاَّ الله وَاسْتَغْفِرْ لِذَنْبِكَ وَلِلْمُؤْمِنِيْنَ
وَالْمُؤْمِنَاتِ ))
“Dzikir paling utama adalah Laa ilaaha illallah, do’a yang paling
utama adalah Istighfar kemudian Beliau membaca firman: “Maka
mengertilah bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan selain Allah dan
mohonkanlah ampunan atas dosamu dan bagi para lelaki beriman dan para
wanita beriman” QS Muhammad: 19 (HR Thabarani Ibnu Marduweh Dailami)Imam Thabarani meriwayatkan dari Ibnu Abbas ra dari Nabi shallallahu alaihi wasallam. Beliau bersabda:
مَنْ قَالَ : لاَ إِلهَ إِلاَّ الله قَبْلَ
كُلِّ شَيْءٍ وَلا إِلهَ إِلاَّ الله بَعْدَ كُلِّ شَيْءٍ وَلاَ إِلهَ
إِلاَّ الله يَبْقَي رَبُّـنَا وَيَفْنَي كُلُّ شَيْءٍ , عُفِيَ مِنَ
الْهَمِّ وَالْحَزَنِ
“Barang siapa membaca (Tiada tuhan selain Allah sebelum segala
sesuatu, tiada tuhan selain Allah setelah segala sesuatu, tiada tuhan
selain Allah, Tuhanku langgeng dan segala sesuatu surna,) maka ia
disembuhkan dari kesumpekan dan kesusahan”Imam Thabarani juga meriwayatkan dari Abu Darda’ ra dari Nabi shallallahu alaihi wasallam. Beliau bersabda:
لَيْسَ مِنْ عَبْدٍ يَقُوْلُ : لاَ إِلهَ
إِلاَّ الله مِائَةَ مَرَّةٍ إِلاَّ بَعَـثَهُ الله يَوْمَ الْقِيَامَةِ
وَوَجْهُهُ كَالْقَمَرِ لَيْلَةَ الْبَدْرِ وَلَمْ يُرْفَعْ يَوْمَئِذٍ
ِلأَحَدٍ أَفْضَلُ مِنْ عَمَلِهِ إِلاَّ مَنْ قَالَ مِثْلَ قَوْلِهِ أَوْ
زَادَ
“Tiada hamba yang mengucapkan Laa ilaaha illallah seratus kali
kecuali Allah pasti membangkitkannya kelak di hari kiamat dengan muka
laksana bulan di malam purnama, dan pada hari itu tiada seorang yang
amalnya dilaporkan lebih utama daripada amalnya kecuali orang yang juga
mengucapkan seperti yang ia ucapkan atau menambahnya”Bersambung.
sumber: http://www.shofwatuna.org/2014/05/laa-ilaaha-illallah/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar