seri 1
Abuya As Sayyid Muhammad Al-Maliki dalam kitab Madza fi Sya’ban menulis:
Di
bulan Sya’ban ada banyak peristiwa dan kejadian penting dan sangat
layak mendapat perhatian melalui mobilisasi masa dengan perkumpulan,
seminar, dan perayaan. Sebagian kejadian itu adalah:
Perpindahan (Tahwil) Qiblat
Perpindahan Qiblat dari Baitul Maqdis ke Ka’bah terjadi pada bulan Sya’ban. Sebelumnya Beliau shallallahu alaihi wasallam menantikan dengan keinginan kuat (Raghbah Qawiyyah). Setiap hari wajahnya sering kali menengadah ke langit menanti wahyu Rabbani sampai akhirnya Allah Menentramkan mata Beliau dengan mengabulkan harapan dan keinginan.
Turunlah firman Allah:
قَدْ نَرَى تَقَلُّبَ وَجْهِكَ فِى السَّمَاءِ ,
فَلَنُوَلِّيَـنَّكَ قِبْلَةً تَرْضَاهَا فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ
الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ وَحَيْثُمَا كُنْـتُمْ فَوَلُّوْا وُجُوْهَكُمْ
شَطْرَهُ …
“Sungguh Kami
(sering) melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan
memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah
Masjidil HaramDan dimana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya… “ QS. al Baqarah:144.
Ini sejalan dengan firman Allah:
وَلَسَوْفَ يُعْطِيْكَ رَبُّكَ فَتَرْضَي
“Dan kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu , lalu (hati) kamu menjadi puas” QS. Ad Dhuha: 5.Dan dengan begitu ungkapan Aisyah ra kepada Beliau shallallahu alaihi wasallam menjadi kenyataan:
مَاأَرَى رَبَّكَ إِلاَّ يُسَارِعُ فِى هَـوَاكَ
“Saya tidak melihat Tuhanmu kecuali segera melaksanakan keinginanmu “(HR Bukhari)
Sementara Rasulullah shallallahu alaihi wasallam tidak ridho kecuali hal yang juga diridhoi Allah.
Abu Hatim al Busti berkata: [Kaum muslimin shalat menghadap Baitul Maqdis selama 17 bulan 3 hari sempurna terhitung dari kedatangan Beliau shallallahu alaihi wasallam pada hari Senin 12 Rabiul Awwal dan kemudian Allah memerintahkan menghadap Ka’bah pada hari selasa pada pertengahan (15) Sya’ban.
Bersambung.
sumber: http://www.shofwatuna.org/2014/03/kenapa-ada-apa-di-bulan-syaban/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar