Senin, 29 Maret 2021

7 PERBEDAAN ASESMEN NASIONAL DAN UJIAN NASIONAL

Asesmen Nasional Versus  Ujian Nasional

Ujian Nasional sudah Final dihapus dan sebagai penggantinya adalah Asesmen Nasional yang akan diberlakukan pada tahun 2021

Harapan dapat mendorong perbaikan mutu pembelajaran dan hasil belajar peserta didik di Indonesia sehingga masa depan  generasi muda Indonesia menjadi investasi besar bangsa Indonesia.

"Perubahan assessment nasional adalah tidak lagi mengevaluasi capaian murid secara individu, akan tetapi mengevaluasi, memetakan sistem pendidikan berupa input proses dan hasil”.

Asesmen Nasional  ini akan diselenggarakan tahun depan disetiap jenjang Pendidikan  di seluruh Indonesia dan 3 aspek yang akan diujikan adalah Asesmen Kompetensi Minimum(AKM), Survey Karakter, dan Survey Lingkungan Belajar.

Di kalangan peserta didik banyak yang bertanya-tanya apa bedanya Asesmen Nasional dengan Ujian Nasional. Saya akan coba berdiskusi untuk melihat perbedaan-perbedaanya diantaranya adalah:


1.       PERBEDAAN METODE

Ujian Nasional menggunakan metode Fixed Test yakni  ada seperangkat (set) soal untuk semua peserta, sementara Asesmen Nasional menggunakan multistage adaptive test atau uji adaptif multistage.

 

2.       PERBEDAAN METODE UJIAN

Moda asesmen yang digunakan pada Ujian Nasional selama ini digunakan  kombinasi yakni  dengan menggunakan  Komputer dan ujian kertas-pensil, sementara Asesmen Nasional diubah menggunak computer dengan system  soal berlapis disesuaikan dengan kemampuan SISWA(tidak sama rata).

 

3.       PERBEDAAN HAL YANG DIUKUR DALAM UJIAN

Sistem Ujian Nasional  menghitung capaian berdasarkan pada kompetensi yang tertulis pada kurikulum pada setiap mata pelajaran yang dipelajari siswa, sedangkan Asesmen Nasional menilai capaian kompetensi pada literasi membaca dan numerasi  siswa, karakter para siswa serta gambaran lingkungan belajar selama siswa bersekolah.

 

4.       PERBEDAAN PESERTA TEST

Peserta UN di tanah air selama ini peserta nya adalah anak-anak yang duduk di tingkat akhir setiap jenjang sekolah, yaitu kelas 6, kelas 9 (3 SMP) dan kelas 12 (3 SMA), untuk  Asesmen Nasional memiliki cara yang  berbeda yaitu  peserta tes AKM, Survey karakter, , survey lingkungan belajar  justru adalah siswa yang berada satu tahun sebelum tahun kelulusan siswa, peserta didik yang terpilih  adalah dari kelas 5, 8 dan 11 dari semua sekolah atau satuan Pendidikan.

 

5.       PERBEDAAN HASIL PELAPORAN TEST

Di dalam Ujian Nasional yang dilihat adalah nilai tiap siswa, nilai agregat tiap sekolah atau satuan Pendidikan dan nilai agregat per wilayah desa/kecamatan/kabupaten/kota/provinsi. Sementara Asesmen Nasional dilihat dari agregat tiap sekolah atau satuan Pendidikan dan nilai agregat per wilayah desa/kecamatan/kabupaten/kota/provinsi.

 

6.       NILAI UJIAN TIDAK BISA LANGSUNG DIGUNAKAN

Nilai UN selama ini /dulu bisa dipakai langsung untuk melamar kerja , mencari beasiswa, kuliah ke luar negeri , dll, kali ini tidak lagi sebab untuk siswa kelas 12(3 SMA) yang memerlukan nilai kompetensi untuk melamar kerja,beasiswa, kuliah keluar negeri, dll. Bisa daftar dan ikut Asesmen tahun 2021.

 

7.       PERBEDAAN JENIS SOAL  

    Pada Ujian nasional pengukuran nya secara garis besar masih mengukur kompetensi berpikir Tingkat rendah ; Lower Order Thinking Skills atau LOTS dan tidak berorientasi pada PENALARAN, Maka sebaliknya pada Asesmen Nasional kali  ini soal-soal nya akan mengukur kompetensi yang berorientasi pada PENALARAN tingkat tinggi;  Higher Order Thinking Skills atau HOTS tidak sekedar siswa hanya ditanya fakta, definisi saja  pada Asesmen Nasional akan mengukur bagaimana sebuah sistem bekerja dan mengasah logika,pola pikir kritis serta kreativitas.






Jumat, 08 November 2019

Ciri-ciri Bilangan Habis Dibagi

Ciri-ciri Bilangan Habis Dibagi

Beberapa ciri bilangan yang habis dibagi yang mungkin Anda perlu untuk menyelesaikan masalah dalam matematika. Habis dibagi di matematika maksudnya adalah jika suatu bilangan dibagikan dengan suatu bilangan yang lain sisa pembagiannya adalah nol atau hasil pembagian bilangan tersebut adalah bilangan asli. Ciri-ciri bilangan yang habis dibagi ini juga merupakan termasuk matematika kreatif dari orang-orang yang menyenangi matematika, berikut ciri-cirinya: 

BILANGAN HABIS DIBAGI 2

Suatu bilangan habis dibagi 2, ciri-cirinya adalah bilangan yang berakhiran [berangka satuan] 0, 2, 4, 6, 8. Dengan kata lain bilangan itu adalah bilangan genap.
Contoh :
apakah 74 habis dibagi 2? Karena 74 merupakan bilangan genap [Ingat rumus untuk bilangan ...genap. Rumus untuk bilangan genap adalah 2k untuk sebarang k bilangan bulat. Sedangkan untuk bilangan ganjil yaitu 2k-1 untuk sebarang k bilangan bulat]. Karena 74 memenuhi rumus bilangan genap, maka 74 habis dibagi 2. 74 : 2 = 37

BILANGAN HABIS DIBAGI 3

Jumlah digit-digitnya habis dibagi 3
Contoh :
Apakah 213 habis dibagi 3? Akan kita jumlahkan digit-digit pada bilangan 213. Didapatkan, 2 + 1 + 3 = 6. Karena 6 [hasil dari penjumlahan digit-digitnya] habis dibagi 3. Maka bilangan itu [213] habis dibagi 3.
Apakah -345 habis dibagi 3? Langkahnya sama. Kita jumlahkan digit-digitnya dan menghiraukan tanda negatif. Jangan tertipu oleh tanda negatif.

BILANGAN HABIS DIBAGI 4

Dua digit terakhir habis dibagi 4. Lebih mudahnya yaitu puluhan dari bilangan itu habis dibagi 4.
Contoh :
Apakah 324 habis dibagi 4? Dua digit terakhir yaitu 24. Dan 24 habis dibagi 4. Sehingga 326 habis dibagi 4. Apakah 2006 habis dibagi 4? Tidak. Karena dua angka terahirnya yaitu 06. Sedangkan 06 tidak habis dibagi 4. Sehingga 2006 tidak habis dibagi 4.

BILANGAN HABIS DIBAGI 5

Bilangan tersebut berakhiran 0 atau 5.
Contoh :
Apakah 3255 habis dibagi 5? Digit terakhir adalah 5. Sehingga 3255 habis dibagi 5. Apakah 2005 habis dibagi 5? Sangatlah mudah menentukan ciri bilangan habis dibagi 5

BILANGAN HABIS DIBAGI 6

Ciri Bilangan yang habis dibagi 6 adalah bilangan genap yang jumlah angka-angkanya habis dibagi 3. Atau bilangan yang habis dibagi 3 dan habis dibagi 2.
Contoh :
apakah 234 habis dibagi 6? Sekarang kita perhatikan jumlah angka-angkanya. 2 + 3 + 4 = 9. Dan 9 habis dibagi 3. Karena jumlah angka-angkanya habis dibagi 3 dan bilangan itu genap. Maka 234 habis dibagi 6.

BILANGAN HABIS DIBAGI 7

Bila bagian satuannya dikalikan 2, dan menjadi pengurang dari bilangan tersisa. Jika hasilnya habis dibagi 7, maka bilangan itu habis dibagi 7.
Contoh :
apakah 5236 habis dibagi 7? Kita pisahkan 6 [satuannya], kemudian 523 – [6 x 2] = 511. Apakah 511 habis dibagi 7? 51 – [1 x 2] = 49. Karena 49 habis dibagi 7, maka 5236 habis dibagi 7.

BILANGAN HABIS DIBAGI 8

Tiga digit terakhir habis dibagi 8.
Contoh :
apakah 3224 habis dibagi 8? Tiga digit terakhir yaitu 224. Dan 224 habis dibagi 8. Sehingga 3224 habis dibagi 8. Bagaimana dengan 56? Tidak jadi masalah karena 56 = 056. Sehingga tiga digit terakhirnya yaitu 056. dan 56 habis dibagi 8. Sehingga 56 habis dibagi 8.

BILANGAN YANG HABIS DIBAGI 9

Jumlah angka-angkanya habis dibagi 9.
Contoh :
apakah 819 habis dibagi 9? Jumlah digit-digitnya yaitu 8 + 1 + 9 = 18. Dan 18 habis dibagi 9. Sehingga 819 habis dibagi 9.

BILANGAN YANG HABIS DI BAGI 11

Sebuah bilangan habis dibagi 11 yaitu jika bilangan tersebut merupakan kelipatan 11. Ciri bilangan habis dibagi 11 yaitu jika jumlah digitnya dengan berganti tanda dari digit satuan hasilnya habis dibagi 11.
Misalnya :
Apakah 1234 habis dibagi 11?
Maka yang kita lakukan adalah menjumlahkan dengan tanda berselang seling dari digit satuan. Tanda dimulai dari positif. 1234. Maka mengechecknya 4 – 3 + 2 – 1 = 2. Karena 2 tidak habis dibagi 11, maka 1234 juga tidak habis dibagi 11.

Apakah 803 habis dibagi 11?
3 – 0 + 8 = 11. Maka 803 habis dibagi 11.

BILANGAN YANG HABIS DIBAGI 13

Ciri bilangan habis dibagi 13 adalah bilangan asal dipisahkan satuannya. Kemudian dikalikan 9 [multiplier dari 13]. Dan bilangan yang setelah dipisahkan tadi dikurangi dengan 9 kali bilangan satuannya.

Misalnya bilangan awal kita adalah abcdefg, maka ciri bilangan habis dibagi 13 adalah [abcdef] – 9[g]. Jika hasilnya habis dibagi 13, maka bilangan semula juga habis dibagi 13.


Contoh : Apakah 3419 habis dibagi 13? Kita pisahkan 341 – 9[9] = 341 – 81 = 260.
Karena 260 habis dibagi 13, maka 3419 habis dibagi 13.

Kita coba angka yangg lebih besar. Misal Apakah 12818 habis dibagi 13?
1281 – 9[8] = 1281 – 72 = 1209
120 – 9[9] = 120 – 81 = 39.
39 habis dibagi 13, maka 12818 habis dibagi 13.

BILANGAN YANG HABIS DIBAGI 17

Ciri bilangan habis dibagi 17 adalah jika bilangan tersebut dipisahkan antara satuannya dan sisa angkanya kemudian jika sisa angkanya dikurangi dengan 5 kali satuannya dan hasilnya habis dibagi 17. Maka bilangan semula habis dibagi 17.

Misalnya apakah 153 habis dibagi 17?
Langkah pertama yaitu memisahkan bilangan tersebut dengan satuannya. 153 menjadi 15 dan 3. Kemudian kita lakukan langkah pada syarat tersebut.
15 – 3[5] = 0.
Karena 0 habis dibagi 17, maka 153 juga habis dibagi 17.

Contoh lain yang lebih panjang yaitu apakah 5338 habis dibagi 17?
Kita lakukan langkah-langkah yang telah diberikan sebelumnya.
533 – 8[5] = 493
49 – 3[5] = 34
Karena 34 habis dibagi 17, maka 5338 habis dibagi 17.

CIRI BILANGAN HABIS DIBAGI 19

Ciri bilangan habis dibagi 19 yaitu jika satuannya dikalikan dua dan ditambahkan pada angka sisa [angka semula yang dibuang satuannya] dan hasilnya habis dibagi 19 maka bilangan itu habis dibagi 19.

Contoh :
Berangkat dari contoh yang sangat sederhana.
Apakah 209 habis dibagi 19?

Secara perhitungan biasa, 209 habis dibagi 19. Karena 19 x 11 adalah 209. Sekarang bagaimana jika kita menggunakan ciri bilangan habis dibagi 19 menggunakan cara yang telah disebutkan di atas. Sekarang kita perhatikan angka 209. Angka tersebut satuannya kita pisah.
Diperoleh angka-angka baru yaitu 20 dan 9.
Kemudian langkah selanjutnya yaitu angka satuan kita kalikan dua dan kita jumlahkan dengan angka yang lain yang telah dipisah tadi. Diperoleh, 20 + 9[2] = 28. Dan karena 38 habis dibagi 19, maka bilangan asal tadi juga habis dibagi 19. Sehingga, 209 habis dibagi 19.

Sekarang kita lanjutkan untuk contoh dengan angka yang lebih besar.

Apakah 9937 habis dibagi 19?

Kita lakukan langkah-langkah yang telah diberikan tadi. 933 + 7[2] = 1007. Tentunya sekarang kita dapatkan angka yang lebih kecil. Untuk mengecheck apakah 1007 habis dibagi 19, maka kita lakukan langkah yang sama. Dengan cara yang sama. 100 + 7[2] = 144. Kita lanjutkan dengan mengecheck apakah 114 habis dibagi 19. Kita peroleh, 11 + 4[2] = 19.
Dan karena 19 habis dibagi 19, maka 114 habis dibagi 19. Dan diperoleh 1007 habis dibagi 19. Dan akhirnya 9937 juga habis dibagi 19.

Anda punya ciri bilangan habis dibagi untuk bilangan yang lain, mari berbagi.

Sabtu, 05 Agustus 2017

MENYIA-NYIAKAN AMANAT





Oleh: KHM. Ihya' Ulumiddin
Taushiah Syahriah bln Agustus 2009

Allah tabaraka wa ta'alaa berfirman: " Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh"QS al Ahzaab:72.

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: "Tiada Iman bagi seorang yang tidak memiliki integritas " (HR Abu Dawud at Thayalisi). Seorang Badui datang kepada Nabi shallallahu alaihi wasallam. Ia bertanya: "Kapankah kiamat tiba?" Nabi shallallahu alaihi wasallam menjawab: "Ketika amanat disia-siakan maka tunggulah kiamat" Badui itu bertanya: "Bagaimana amanat bisa disia-siakan?" Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda: "Jika urusan dikuasakan kepada orang yang bukan ahlinya maka tunggulah kiamat!"(HR Bukhari)

Amanat adalah sebuah etika yang merupakan lawan kata Khianat.
Menyia-nyiakan amanat memiliki makna: Khianat
Tidak menunaikan tugas kewajiban dan keteledoran dalam menjalankan ketaatan,
Menyerahkan dan menyandarkan urusan kepada selain ahlinya sebagaimana ketika posisi khilafah, pimpinan pemerintahan, mahkamah dan fatwa serta tannggung jawab apa saja dipegang oleh orang-orang yang bukan ahlinya. Sebuah contoh, syarat memegang kepemimpinan umum kaum muslimin adalah 1) ilmu syara' yang mengantarkan kepada ijtihad fiqih dan 2) keadilan sebagai lawan kefasikan yakni melakukan dosa besar atau terus menerus melakukan dosa kecil.

Pertama kali tanda ini muncul adalah di masa tabiin kemudian terus meluas dan tersebar di masa-masa berikutnya sebagaimana Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: "Kehancuran umatku berada di tangan seorang anak muda dari quresy"HR Bukhari. Permulaan orang-orang muda yang bodoh itu adalah Yazid bin Muawiyah (meninggal pada tahun 67) sebegaimana disebutkan oleh al Hafizh Ibnu Hajar dalam Fathul Baari Kitabul Fitan. Tentu saja di samping hal yang harus kita mengerti di antara sunnah-sunnah alamiah adalah ketika manusia itu berbuat zhalim maka Allah pasti menguasakan mereka kepada seorang hakim/penguasa yang zhalim seperti diisyartakan firman Allah: "Dan demikianlah Kami jadikan sebahagian orang-orang yang zalim itu menjadi teman bagi sebahagian yang lain disebabkan apa yang mereka usahakan."QS al An'aam: 129. dan seperti disebutkan dalam atsar: "Sebagaimana keadaan kalian seperti itu pula dikuasakan atas kalian" dalam sebuah versi riwayat: "Sebagaimana keadaan kalian seperti itu pula diberikan kepemimpinan atas kalian" (HR Baihaqi. Ia berkata: Hadits ini munqathi. Seorang perowinya yaitu Yahya bin Hasyim masuk dalam kategori dho'if)

Dalam Bukhari Muslim disebutkan dari Hudzaifah ra. Ia berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wasallam memberikan dua hadits (dua statement) kepadaku di mana aku telah menyaksikan (realitas) salah satunya sementara satu lagi selalu aku menantikannya; (Pertama) Beliau memberitahukan kepadaku bahwa amanat menetap di relung hati para tokoh (Rijaal). Alqur'an pun turun sehingga mereka bisa mengerti Alqur'an sekaligus mengerti As Sunnah. (Kedua) Beliau bersabda kepadaku tentang sirnanya Amanat. Beliau bersabda: "Sebentar seseorang tidur lalu Amanat tercabut dari hatinya. Bekas Amanat itupun tetap ada laksana noktah. Kemudian seseorang itu kembali tidur sebentar. Amanat lalu tercabut dari hatinya. (Meski begitu) bekasnya tetap ada laksana bengkak air - seperti halnya bara api yang kamu geserkan (jatuhkan) atas kakimu sehingga kaki itu melepuh dan kamu melihatnya bengkak padahal di dalamnya tak ada sesuatu apapun – sehingga (sampai pada tingkat) manusia melakukan jual beli maka hampir tak ada seorangpun yang mau menunaikan amanat hingga dikatakan; "Sesungguhnya di kalangan suku ini ada seorang lelaki yang bisa dipercaya", hingga ada komentar untuk lelaki itu; "Betapa teguh dirinya, betapa cerdas dan cerdik dirinya", padahal tiada sedikitpun iman di dalam hatinya" (HR Bukhari/6497)

Hadits ini memberikan peringatan akan musnahnya Amanat dan sesungguhnya orang yang dianggap Amanatpun bisa tercerabut darinya sehingga ia menjadi seorang pengkhianat setelah sebelumnya menjadi orang yang bisa dipercaya di mana ini semua bisa terjadi karena dirinya banyak bersentuhan dengan para pengkhianat.

Menyia-nyiakan Amanat adalah ciri khas orang-orang munafik (secara amal) sebagaimana dalam hadits: "Tanda orang munafiq ada tiga; jika berbicara ia bohong, jika berjaji ia mengingkari dan jika dipercaya ia mengkhianati"Muttafaq Alaih. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam telah mengkhabarkan bahwa barang siapa mengkhianati Amanat dan mengambil sesuatu dari pengkhianatan itu maka kelak di hari kiamat ia akan datang dengan memikul sesuatu tersebut di pundaknya. Beliau bersabda: "Demi Allah, seorang kalian tidak mengambil sesuatu apapun tanpa hak kecuali ia bertemu dengan Allah sambil membawa sesuatu tersebut di hari kiamat, maka jangan sampai aku melihat salah seorang dari kalian bertemu Allah sambil memikul unta, sapi atau kambing yang terus bersuara"HR Bukhari.

Cukup kiranya bagi kita untuk mengerti bahwasanya Rasulullah shallallahu alaihi wasallam ketika berhijrah ke Madinah justru meninggalkan Ali bin Abi Thalib ra agar menggantikan Beliau menunaikan Amanat orang-orang kafir Quresy yang ada pada Beliau. Padahal mereka telah mengusir Beliau dari tanah kelahiran, menyakiti dan mendustakan Beliau. Kendati begitu hal ini tidak menjadi alasan bagi keabsahan mengkhianati Amanat. Beliau-lah manusia yang bersabda: "Tunaikanlah Amanat kepada orang yang mempercayaimu dan jangan mengkhianati orang yang berkhianat kepadamu"(HR Bukhari dalam Tarikhnya, Abu Dawud, Turmudzi dan Hakim) sebagaimana sesungguhnya Alqur'an telah memberikan bimbingan akan pentingnya tidak menyia-nyiakan Amanat dengan perintah tulisan dan persaksian dalam akad hutang piutang.

Allah berfirman: " Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu'amalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya –sampai firman Allah; Jika kamu dalam perjalanan (dan bermu'amalah tidak secara tunai) sedang kamu tidak memperoleh seorang penulis, maka hendaklah ada barang tanggungan yang dipegang (oleh yang berpiutang). Akan tetapi jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain, maka hendaklah yang dipercayai itu menunaikan amanatnya (hutangnya) dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya; dan janganlah kamu (para saksi) menyembunyikan persaksian. Dan barangsiapa yang menyembunyikannya, maka sesungguhnya ia adalah orang yang berdosa hatinya; dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. ".QS al Baqarah: 282 – 283.

Begitulah, Amanat turun di hati para sahabat Rasulullah shallallahu alaihi wasallam kemudian perlahan-lahan menghilang dari hati orang-orang sedikit demi sedikit sehingga sampai pada kita kondisi seperti sekarang ini di mana orang-orang yang bisa dipercaya dapat dihitung dengan jari...subhaanallah!


الله يتولى الجميع برعايته

Sabtu, 20 Mei 2017

KUMPULAN SOAL UN MATEMATIKA SMA IPA

berikut adalah kumpulan soal-soal Ujian Nasional mata pelajaran Matematika tingkat SMA untuk jurusan IPA, soalnya yang tersedia adalah soal jadul. silakan periksa dan cek klik disini

Rabu, 10 Mei 2017

Penggunaan tabel Z distribusi normal

Rata-rata produktivitas padi di Aceh tahun 2009 adalah 6 ton per ha, dengan simpangan baku (s) 0,9 ton.  Jika luas sawah di Aceh 100.000 ha dan produktivitas padi berdistribusi normal (data tentatif), tentukan. Berapa luas sawah yang produktivitasnya lebih dari 8  ton? Sobat bisa saja ko pakai rumus berikut

menghitung probabilitas 

Super njlimet kan kalau harus ngitung integral kaya gitu. Disinilah gunanya tabel Z. Kita hitung dulu nilai z dari soal di atas dengan rumus

 

Setelah itu tinggal kita gunakan tabel Z untuk menentukan probabilitasnya. Cara menggunakan tabel Z nya sebagai berikut
  1. Caranya buka Tabel Z dan lihat  sel pada perpotongan baris 2,20 dan kolom 0,02.
  2.  Sobat akan menemukan sebuah angka yaitu 0,98679 dan bila dijadikan persen menjadi 98,679%.
  3. Angka yang sobat temukan di tabel z tersebut menunjukkan  luas di bawah kurva normal baku dari titik 2,22 ke kiri kurva yaitu 98,679%. Karena luas seluruh di bawah kurva normal adalah 100%, maka luas dari titik 2,22 ke kanan kurva adalah 100% – 98,679% = 1,321% (arsir warna hitam pada gambar).  Oleh karena itu, luas sawah yang produktivitasnya lebih dari 8 ton adalah 1,321%, yaitu (1,321/100) x 100.000 ha = 1321 ha. Mudah kan sobat kalau pakai tabel Z.
 
copas dari http://rumushitung.com/2013/01/21/tabel-z-distribusi-normal/

Rabu, 01 Februari 2017

m a t e m a t i k a, . . . .


 Sepakatkah dengan hasil dan proses pengambilan kesimpulan berdasarkan gambar tersebut ???

Kamis, 13 Oktober 2016

Macam-macam Murtad (Kitab Sullam At Taufiq)


Image result for murtad
 
(فصل)
 يجب على كل مسلم حفظ اسلامه وصونه عما يفسده ويبطله ويقطعه وهو آلردة والعياذ بالله تعلى 
Setiap orang islam wajib memelihara dan menjaga keislamannya agar jangan sampai ada sesuatu yg merusak,membatalkan dan memutus islamnya,sebab semua itu adalah murtad, semoga kita dilindungi oleh Alloh dari perbuatan murtad.

وقد كثر في هذاالزمان التساهل فى الكلام حتى انه يخرج من بعضهم الفاظ تخرجهم عن السلام ولا يرون ذلك ذنبا فضلا عن كونه كفرا  


Pada zaman ini banyak orang yg sembrono dalama berkata2. Segingga yg diucapkan sungguh sungguh mengeluarkan dirinya dari agama islam,sementara dia sama sekali tidak pernah menganggap bahwa yg diucapkan itu dosa, apalagi dianggap kufur malah tak mungkin

والردة ثلاثة اقسام اعتقادات وافعال واقوال
Perbutan murtad terbagi menjadi tiga hal.
1. MURTAD I'TIQOD (keyakinan dalam hati)
2.MURTAD FI'LIYAH (perbuatan)
3.MURTAD QOULIYAH (ucapan)
Masing2 bagian bercabang amat banyak

وكل قسم يتشعب شعبا كثيرة فمن الأول الشك في الله او في رسوله اوالقران او اليوم الاخر او الجنة او النار اوالثواب اوالعقاب اونحو ذلك مما هو مجمع عليه

Pertama, Murtad  I'tiqodi
Murtad karena Kenyakinan
Setiap pembagian Sifat murtad bercabang cabang dgn cabang yg banyak. Sebagian dari murtad I'TIQOD yaitu: 
  • Meragukan adanya Allah, 
  • Meragukan utusan Allah, 
  • Meragukan kebenaran Alqur'an, 
  • Meragukan hari kiyamat, Meragukan
  • Meragukan adanya surga dan neraka, Meragukan
  • Meragukan adanya pahala, 
  • Meragukan siksaan Allah 
  • Meragukan hukum yg disepakati para ulama mujtahid.
  
اوعتقد فقدصفة من صفات الله تعلى الوجبة له اجماعا كالعلم او نسب له صفة يجب تنجيهه عنها اجماعا كالجسم اوحلل محرما با لاجماع معلوما من الدين با لضرورة مما لا يخفى عليه كزنا ولواط والقتل والسرقة والغصب او حرم حلال كذلك كالبيع والنكاح

  • Berkeyakinan tidak ada sifat wajib bagi Alloh yg telah disepakati ulama mujtahid, Serperti 'ilmu', Menisbatkan Alloh dgn sifat yang seharusnya wajib mensucikanya secara ijma' ulama seperti mengatakan Allah berjasad
  • Menghalalkan perkara haram yg di sepakati Ulama Mujtahid sdh di ketauhui secara agama. Seperti : zina, liwath (homosex), Pembantaian, Pencuarian, Merampok, 
  • Mengharamkan yang halal seperti jual beli dan nikah
 
اونفى وجوب مجمع عليه كذلك كالصلوات الخمس اوسجدا منها والزكاة والصوم والحج والوضوء او اوجب مالم يجب اجماعا كذلك او نفى مشروعية مجمع عليه كذلك كارواتب او عزم على الكفر في المستقبل او على فعل شيء  في الحال مما ذكر او تردد فيه لا وسواسه او انكر صحبة سيدنا ابي بكر رضي الله عنه اورسالة واحد من الرسل مجمع على رسالته او جحد حرفا مجمعا عليه من القران او زاد حرفا فيه مجمعا على نفيه معتقدا انه منه او كذب رسولا او نقصه او صغر اسمه بقصد تحقيره او جوز نبوة احد بعد نبينا محمد صلى الله عليه وسلم

  • Meniadakan kewajiban yg  telah disepakati ulama, seperti sholat lima waktu, atau menghilangkan satu sujud dari Sholat, Meniadakan kewajiban Zakat, Puasa, Haji, Wudlu.
  • Mewajibkan apa yg tidak wajib secara ijma' ulama
  • Meniadakan ibadah yg di syareatkan agama,' seperti sholat sunah rowatib (qobliyah-ba'diyah)
  • Berencana kufur (Murtad ) akan masa datang.
  • Berencana mengerjakan sesuatu pada keadaan dari apa yg telah disebutkan
  • Bimbang dalam agama, Bukan karena waswas. 
  • Mengingkari sahabat-sahabat nabi kita seperti abu Bakar, Umar ,Utsman, Ali.
  • Mengingkari kerasulan salah satu rosul Allah menurut Ijma' ulama.
  • Mengingkari satu huruf dari Alqur'an yang telah disepakati ulama
  • Menambahkan satu huruf yg tidak dalam Alquran menurut Ijma' ulama sedangkan dia meyakini itu salah satu huruf Alquran.
  • Mendustakan dan meremehkan serta men-tashgir nama rasul dgn tujuan menghina, 
  • Menyangka ada nabi sesudah nabi muhammad SAW.
 
والقسم الثاني الافعال كسجود لصنم او شمس او مخلوق اخر
Kedua, Murtad Fi'liyah yaitu seperti :
Murtad Karena Perbuatan
  • Menyembah berhala, 
  • Menyembah matahari, 
  • Menyembah mahluk lainnya
 
والقسم الثالث الاقوال وهي كثيرة جدا لا تنحصر منها ان يقول لمسلم ياكافر او يا يهودي او يانصراني او ياعديم الدين مريدا ان الذي عليه المخطب من الدين كفر او يهودية او نصرانية او ليس بدين وكالسرية باسم من السمائه تعلى اووعده اووعيده ممن لا يخفى عليه نسبة ذلك اليه سبحانه وتعلى وكان يقول لو امراني الله بكذا لم افعله اولوصارت القبلة في جهة كذا ما صليت او لو اعطاني الله الجنة مادخلتها مستخفا


Ketiga, Murtad Qouliyah.
Murtad karena ucapan
Ini sangat banyak sehingga tdk terhitung jumlahnya, Diantaanya:  
  • Memanggil Seorang Muslim dengan kata-kata : "Hai orang kafir !!, "Hai orang yahudi !! , "Hai orang nasrani !!   Hai orang tak beragama !! dengan tujuan tersebut. 
  • Menghina salah satu nama dari nama2 Alloh.
  • Menghina janji dan ancaman Alloh atau Apa yang di-hubungkan kepada-Nya.
  • Berkata : "Andaikan Alloh memerintahkan-ku, maka aku tidak akan mengerjakan-Nya.
  • Berkata :  "Jika arah kiblat dipindah kearah yg lain, maka Aku tidak mau shalat.
  • Berkata  : "Seandainya aku diberi syurga oleh Alloh, maka saya tak mau memasukinya,Semua diucapkan dengan tujuan merendahkan (مستخفا)
 او مظهرا للعناد في الكل وكأن يقول لو آخذ ني الله بترك الصلاة مع ما انا فيه من المرض ظلمني او قال لفعل حدث هذا بغير تقدير الله او ولو شهد عندي الانبياء او الملائكة او جميع المسلمين بكذا ما قبلتهم او قال لا افعل كذا وان كان سنة بقصد الاستهزاء او ولو كان فلان نبيا ما امنت به او اعطاه عالم فتوى فقال : ايش هذا االشرع مريدا الاستخفاف 
Menampakan kedurhakaan secara keseluruhan. Seperti :
  • Berkata : "Jika Alloh menyiksa-ku karena meninggalkan sholat , padahal aku sedang sakit berarti Alloh menzholimi -ku.
  • Berkata ketika ada sesuatu peristiwa : "Ini bukan takdir Alloh".
  • Berkata : "Andai yg menjadi saksi  itu para nabi, para malaikat, atau seluruh muslimin maka aku tak kan mau menerima mereka menjadi saksi.
  • Berkata : "Aku tidak mau melakukan ini, sekalipun itu sunah, (kata-kata menghina)
  • Berkata : " Seandainya si Fulan menjadi nabi, saya tak mau percaya kepada-nya,
  • Berkata : " Syareat yg mana ini?" .(Dia berkata : ketika ada seorang ulama memberikan Fatwa-Hukum dgn tujuan meremehkan.)
 
او قال لعنة الله على كل عالم مريدا الاستغراق الشامل لأحد الانبياء او قال انا برئ من الله او من الملائكة او من النبي صلى الله عليه وسلم او من القرأن او من الشريعة او من الاسلام او قال لحكم حكم به من الاحكام الشريعة ليس هذاالحكم اولا اعرف الحكم مستهزئا بحكم الله
  • Berkata : "Laknat Alloh atas semua orang 'Alim. dgn ucapan ini berarti  mengkaitkan keseluruhan salah satu nabi.
  • Berkata : " Saya melepaskan diri dari Allah ! "Saya bebas dari malaikat !, bebas dari nabi !,  atau bebas dari syariat ! dan dari islam.
  • Berkata : "Ini bukan hukum syareat'' . (Berkata ketika ada satu hukum syara')
  • Berkata : "Saya tidak kenali hukum syara ini', dgn maksud menghina hukum Allah SWT.
 
اوقال وقد ملأ وعاء وكأسا دهاقا او افرغ شرابا فكنت شرابا او عند وزن اوكيل واذا كلوهم او وزنوهم يخسرون او عند رؤية جمع وحشرناهم فلم نغادر منهم احدا بقصد الاستخفاف او الستهزاء في الكل وكذا كل موضع استعمل فيه القرأن بذلك فان كان بغير ذالك القصد فلا يكفر لكن قال الشيخ احمد ابن حجررحمه الله لا تبعد حرمته وكذا يكفر من شتم نبيا او ملكا 
  • Berkata Sambil mengejek saat mengisi benjana dengan Ayat "(وكأسا دهاقا)" atau  "(فكانت شرابا) " sambil menuang minuman, dgn tujuan menghina. Atau membaca Ayat (واذا كلوهم او وزنوهم يخسرون) ketika berada disisi timbangan atau takaran, (tujuan menghina). Atau Membaca Ayat (وحشرناهم فلم نغادر منهم احداKetika ada rombongan lewat dgn tujuan menghina atau meremehkan Alqur'an.
  • Membaca Ayat Alqur'an  disebuah tempat dgn maksud menghina. Jika tidak, maka tidaklah kufur.

Namun menurut Syeikh Ahmad bin Hajar  hal itu mendekati keharaman, demikian pula memaki para nabi dan malaikat,

 
او قال اكون قوادا ان صليت اوما اصبت خيرا منذ صليت اوالصلاة لا تصلح لي بقصد الاستخفاف بها او الاستهزاء اوستحلال تركها اوالتشا ؤم بها او قال لمسلم انا عدوك وعدو نبيك او لشريف انا عدوك وعدو جدك مريدا النبي صلى الله عليه وسلم او يقول شيأ من نحو هذه الالفاظ البشيعة الشنيعة 


Dan berkata ,jika saya sholat maka saya akan menjadi penjual pelacur,
Dan berkata sejak saya sholat tidak mendapat kebaikan.
Dan berkata sholat itu sama sekali tidak pantas bagiku, dgn tujuan menghina sholat,meremehkan atau menganggap halalnya meninggalkan sholat atau merasa mendapat situasi buruk sebab sholat.
Dan berkata kepada syarif (keturunan Nabi muhammad SAW), aku ini musuhmu,dan musuh kakekmu, dia bermaksud menghina nabi SAW.
atau berkata selain dgn kata2 tersebut(mulai awal )tapi sama buruknya dgn kata2 diatas juga menjadikannya murtad,

وقد عد الشيخ احمد بن حجر والقاضي عياض رحمهما الله تعلى في كتا بها الاعلام والشفاءاشيأ كثيرة فينبغي الاطلاع عليها فان من لم يعرف الشر يقع فيه وحاصل اكثر تلك العبارات يرجع الى ان كل عقد او فعل او قول يدل على استهانة او استحفاف بالله او كتتبه او رسوله او ملائكته او شعائره او معالم دينه او احكامه او وعده او وعيده كفر او معصية ا و يهودية فليحذار الانسان من ذلك جهده
Imam syeh ahmad bin hajar dalam kitab Al-I'lamu Biqowatihil islam, menghitung dan menerangkan banyak masalah murtad
dan imam Qodi iyad juga demikian dalam kitab Assyifa, seyogyanya kita melihat dua kitab itu, siapa yang tak mengerti keburukan, tentu jatuh kedalamnya.
Wal hasil kesimpulan keterangan diatas, dikembalikan kepada Aqidah,perbuatan,dan ucapan yg menunjukan penghinaan dan meremehkan Alloh,kitab2, rosul2, tanda agama seperti (masjid, majlis,musholah dll, pent),hukum2,atau janji dan ancaman-NYA. Semua itu ada dua hukum adkalanya kufur dan adakalanya maksiat.
Karenanya, semua insan tak lain diriku juga harus waspada dan hati 2 sekuat tenaga terhadap hal hal diatas WALLOHU 'ALAM.