Senin, 29 Maret 2021

7 PERBEDAAN ASESMEN NASIONAL DAN UJIAN NASIONAL

Asesmen Nasional Versus  Ujian Nasional

Ujian Nasional sudah Final dihapus dan sebagai penggantinya adalah Asesmen Nasional yang akan diberlakukan pada tahun 2021

Harapan dapat mendorong perbaikan mutu pembelajaran dan hasil belajar peserta didik di Indonesia sehingga masa depan  generasi muda Indonesia menjadi investasi besar bangsa Indonesia.

"Perubahan assessment nasional adalah tidak lagi mengevaluasi capaian murid secara individu, akan tetapi mengevaluasi, memetakan sistem pendidikan berupa input proses dan hasil”.

Asesmen Nasional  ini akan diselenggarakan tahun depan disetiap jenjang Pendidikan  di seluruh Indonesia dan 3 aspek yang akan diujikan adalah Asesmen Kompetensi Minimum(AKM), Survey Karakter, dan Survey Lingkungan Belajar.

Di kalangan peserta didik banyak yang bertanya-tanya apa bedanya Asesmen Nasional dengan Ujian Nasional. Saya akan coba berdiskusi untuk melihat perbedaan-perbedaanya diantaranya adalah:


1.       PERBEDAAN METODE

Ujian Nasional menggunakan metode Fixed Test yakni  ada seperangkat (set) soal untuk semua peserta, sementara Asesmen Nasional menggunakan multistage adaptive test atau uji adaptif multistage.

 

2.       PERBEDAAN METODE UJIAN

Moda asesmen yang digunakan pada Ujian Nasional selama ini digunakan  kombinasi yakni  dengan menggunakan  Komputer dan ujian kertas-pensil, sementara Asesmen Nasional diubah menggunak computer dengan system  soal berlapis disesuaikan dengan kemampuan SISWA(tidak sama rata).

 

3.       PERBEDAAN HAL YANG DIUKUR DALAM UJIAN

Sistem Ujian Nasional  menghitung capaian berdasarkan pada kompetensi yang tertulis pada kurikulum pada setiap mata pelajaran yang dipelajari siswa, sedangkan Asesmen Nasional menilai capaian kompetensi pada literasi membaca dan numerasi  siswa, karakter para siswa serta gambaran lingkungan belajar selama siswa bersekolah.

 

4.       PERBEDAAN PESERTA TEST

Peserta UN di tanah air selama ini peserta nya adalah anak-anak yang duduk di tingkat akhir setiap jenjang sekolah, yaitu kelas 6, kelas 9 (3 SMP) dan kelas 12 (3 SMA), untuk  Asesmen Nasional memiliki cara yang  berbeda yaitu  peserta tes AKM, Survey karakter, , survey lingkungan belajar  justru adalah siswa yang berada satu tahun sebelum tahun kelulusan siswa, peserta didik yang terpilih  adalah dari kelas 5, 8 dan 11 dari semua sekolah atau satuan Pendidikan.

 

5.       PERBEDAAN HASIL PELAPORAN TEST

Di dalam Ujian Nasional yang dilihat adalah nilai tiap siswa, nilai agregat tiap sekolah atau satuan Pendidikan dan nilai agregat per wilayah desa/kecamatan/kabupaten/kota/provinsi. Sementara Asesmen Nasional dilihat dari agregat tiap sekolah atau satuan Pendidikan dan nilai agregat per wilayah desa/kecamatan/kabupaten/kota/provinsi.

 

6.       NILAI UJIAN TIDAK BISA LANGSUNG DIGUNAKAN

Nilai UN selama ini /dulu bisa dipakai langsung untuk melamar kerja , mencari beasiswa, kuliah ke luar negeri , dll, kali ini tidak lagi sebab untuk siswa kelas 12(3 SMA) yang memerlukan nilai kompetensi untuk melamar kerja,beasiswa, kuliah keluar negeri, dll. Bisa daftar dan ikut Asesmen tahun 2021.

 

7.       PERBEDAAN JENIS SOAL  

    Pada Ujian nasional pengukuran nya secara garis besar masih mengukur kompetensi berpikir Tingkat rendah ; Lower Order Thinking Skills atau LOTS dan tidak berorientasi pada PENALARAN, Maka sebaliknya pada Asesmen Nasional kali  ini soal-soal nya akan mengukur kompetensi yang berorientasi pada PENALARAN tingkat tinggi;  Higher Order Thinking Skills atau HOTS tidak sekedar siswa hanya ditanya fakta, definisi saja  pada Asesmen Nasional akan mengukur bagaimana sebuah sistem bekerja dan mengasah logika,pola pikir kritis serta kreativitas.






Jumat, 08 November 2019

Ciri-ciri Bilangan Habis Dibagi

Ciri-ciri Bilangan Habis Dibagi

Beberapa ciri bilangan yang habis dibagi yang mungkin Anda perlu untuk menyelesaikan masalah dalam matematika. Habis dibagi di matematika maksudnya adalah jika suatu bilangan dibagikan dengan suatu bilangan yang lain sisa pembagiannya adalah nol atau hasil pembagian bilangan tersebut adalah bilangan asli. Ciri-ciri bilangan yang habis dibagi ini juga merupakan termasuk matematika kreatif dari orang-orang yang menyenangi matematika, berikut ciri-cirinya: 

BILANGAN HABIS DIBAGI 2

Suatu bilangan habis dibagi 2, ciri-cirinya adalah bilangan yang berakhiran [berangka satuan] 0, 2, 4, 6, 8. Dengan kata lain bilangan itu adalah bilangan genap.
Contoh :
apakah 74 habis dibagi 2? Karena 74 merupakan bilangan genap [Ingat rumus untuk bilangan ...genap. Rumus untuk bilangan genap adalah 2k untuk sebarang k bilangan bulat. Sedangkan untuk bilangan ganjil yaitu 2k-1 untuk sebarang k bilangan bulat]. Karena 74 memenuhi rumus bilangan genap, maka 74 habis dibagi 2. 74 : 2 = 37

BILANGAN HABIS DIBAGI 3

Jumlah digit-digitnya habis dibagi 3
Contoh :
Apakah 213 habis dibagi 3? Akan kita jumlahkan digit-digit pada bilangan 213. Didapatkan, 2 + 1 + 3 = 6. Karena 6 [hasil dari penjumlahan digit-digitnya] habis dibagi 3. Maka bilangan itu [213] habis dibagi 3.
Apakah -345 habis dibagi 3? Langkahnya sama. Kita jumlahkan digit-digitnya dan menghiraukan tanda negatif. Jangan tertipu oleh tanda negatif.

BILANGAN HABIS DIBAGI 4

Dua digit terakhir habis dibagi 4. Lebih mudahnya yaitu puluhan dari bilangan itu habis dibagi 4.
Contoh :
Apakah 324 habis dibagi 4? Dua digit terakhir yaitu 24. Dan 24 habis dibagi 4. Sehingga 326 habis dibagi 4. Apakah 2006 habis dibagi 4? Tidak. Karena dua angka terahirnya yaitu 06. Sedangkan 06 tidak habis dibagi 4. Sehingga 2006 tidak habis dibagi 4.

BILANGAN HABIS DIBAGI 5

Bilangan tersebut berakhiran 0 atau 5.
Contoh :
Apakah 3255 habis dibagi 5? Digit terakhir adalah 5. Sehingga 3255 habis dibagi 5. Apakah 2005 habis dibagi 5? Sangatlah mudah menentukan ciri bilangan habis dibagi 5

BILANGAN HABIS DIBAGI 6

Ciri Bilangan yang habis dibagi 6 adalah bilangan genap yang jumlah angka-angkanya habis dibagi 3. Atau bilangan yang habis dibagi 3 dan habis dibagi 2.
Contoh :
apakah 234 habis dibagi 6? Sekarang kita perhatikan jumlah angka-angkanya. 2 + 3 + 4 = 9. Dan 9 habis dibagi 3. Karena jumlah angka-angkanya habis dibagi 3 dan bilangan itu genap. Maka 234 habis dibagi 6.

BILANGAN HABIS DIBAGI 7

Bila bagian satuannya dikalikan 2, dan menjadi pengurang dari bilangan tersisa. Jika hasilnya habis dibagi 7, maka bilangan itu habis dibagi 7.
Contoh :
apakah 5236 habis dibagi 7? Kita pisahkan 6 [satuannya], kemudian 523 – [6 x 2] = 511. Apakah 511 habis dibagi 7? 51 – [1 x 2] = 49. Karena 49 habis dibagi 7, maka 5236 habis dibagi 7.

BILANGAN HABIS DIBAGI 8

Tiga digit terakhir habis dibagi 8.
Contoh :
apakah 3224 habis dibagi 8? Tiga digit terakhir yaitu 224. Dan 224 habis dibagi 8. Sehingga 3224 habis dibagi 8. Bagaimana dengan 56? Tidak jadi masalah karena 56 = 056. Sehingga tiga digit terakhirnya yaitu 056. dan 56 habis dibagi 8. Sehingga 56 habis dibagi 8.

BILANGAN YANG HABIS DIBAGI 9

Jumlah angka-angkanya habis dibagi 9.
Contoh :
apakah 819 habis dibagi 9? Jumlah digit-digitnya yaitu 8 + 1 + 9 = 18. Dan 18 habis dibagi 9. Sehingga 819 habis dibagi 9.

BILANGAN YANG HABIS DI BAGI 11

Sebuah bilangan habis dibagi 11 yaitu jika bilangan tersebut merupakan kelipatan 11. Ciri bilangan habis dibagi 11 yaitu jika jumlah digitnya dengan berganti tanda dari digit satuan hasilnya habis dibagi 11.
Misalnya :
Apakah 1234 habis dibagi 11?
Maka yang kita lakukan adalah menjumlahkan dengan tanda berselang seling dari digit satuan. Tanda dimulai dari positif. 1234. Maka mengechecknya 4 – 3 + 2 – 1 = 2. Karena 2 tidak habis dibagi 11, maka 1234 juga tidak habis dibagi 11.

Apakah 803 habis dibagi 11?
3 – 0 + 8 = 11. Maka 803 habis dibagi 11.

BILANGAN YANG HABIS DIBAGI 13

Ciri bilangan habis dibagi 13 adalah bilangan asal dipisahkan satuannya. Kemudian dikalikan 9 [multiplier dari 13]. Dan bilangan yang setelah dipisahkan tadi dikurangi dengan 9 kali bilangan satuannya.

Misalnya bilangan awal kita adalah abcdefg, maka ciri bilangan habis dibagi 13 adalah [abcdef] – 9[g]. Jika hasilnya habis dibagi 13, maka bilangan semula juga habis dibagi 13.


Contoh : Apakah 3419 habis dibagi 13? Kita pisahkan 341 – 9[9] = 341 – 81 = 260.
Karena 260 habis dibagi 13, maka 3419 habis dibagi 13.

Kita coba angka yangg lebih besar. Misal Apakah 12818 habis dibagi 13?
1281 – 9[8] = 1281 – 72 = 1209
120 – 9[9] = 120 – 81 = 39.
39 habis dibagi 13, maka 12818 habis dibagi 13.

BILANGAN YANG HABIS DIBAGI 17

Ciri bilangan habis dibagi 17 adalah jika bilangan tersebut dipisahkan antara satuannya dan sisa angkanya kemudian jika sisa angkanya dikurangi dengan 5 kali satuannya dan hasilnya habis dibagi 17. Maka bilangan semula habis dibagi 17.

Misalnya apakah 153 habis dibagi 17?
Langkah pertama yaitu memisahkan bilangan tersebut dengan satuannya. 153 menjadi 15 dan 3. Kemudian kita lakukan langkah pada syarat tersebut.
15 – 3[5] = 0.
Karena 0 habis dibagi 17, maka 153 juga habis dibagi 17.

Contoh lain yang lebih panjang yaitu apakah 5338 habis dibagi 17?
Kita lakukan langkah-langkah yang telah diberikan sebelumnya.
533 – 8[5] = 493
49 – 3[5] = 34
Karena 34 habis dibagi 17, maka 5338 habis dibagi 17.

CIRI BILANGAN HABIS DIBAGI 19

Ciri bilangan habis dibagi 19 yaitu jika satuannya dikalikan dua dan ditambahkan pada angka sisa [angka semula yang dibuang satuannya] dan hasilnya habis dibagi 19 maka bilangan itu habis dibagi 19.

Contoh :
Berangkat dari contoh yang sangat sederhana.
Apakah 209 habis dibagi 19?

Secara perhitungan biasa, 209 habis dibagi 19. Karena 19 x 11 adalah 209. Sekarang bagaimana jika kita menggunakan ciri bilangan habis dibagi 19 menggunakan cara yang telah disebutkan di atas. Sekarang kita perhatikan angka 209. Angka tersebut satuannya kita pisah.
Diperoleh angka-angka baru yaitu 20 dan 9.
Kemudian langkah selanjutnya yaitu angka satuan kita kalikan dua dan kita jumlahkan dengan angka yang lain yang telah dipisah tadi. Diperoleh, 20 + 9[2] = 28. Dan karena 38 habis dibagi 19, maka bilangan asal tadi juga habis dibagi 19. Sehingga, 209 habis dibagi 19.

Sekarang kita lanjutkan untuk contoh dengan angka yang lebih besar.

Apakah 9937 habis dibagi 19?

Kita lakukan langkah-langkah yang telah diberikan tadi. 933 + 7[2] = 1007. Tentunya sekarang kita dapatkan angka yang lebih kecil. Untuk mengecheck apakah 1007 habis dibagi 19, maka kita lakukan langkah yang sama. Dengan cara yang sama. 100 + 7[2] = 144. Kita lanjutkan dengan mengecheck apakah 114 habis dibagi 19. Kita peroleh, 11 + 4[2] = 19.
Dan karena 19 habis dibagi 19, maka 114 habis dibagi 19. Dan diperoleh 1007 habis dibagi 19. Dan akhirnya 9937 juga habis dibagi 19.

Anda punya ciri bilangan habis dibagi untuk bilangan yang lain, mari berbagi.

Sabtu, 05 Agustus 2017

MENYIA-NYIAKAN AMANAT





Oleh: KHM. Ihya' Ulumiddin
Taushiah Syahriah bln Agustus 2009

Allah tabaraka wa ta'alaa berfirman: " Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh"QS al Ahzaab:72.

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: "Tiada Iman bagi seorang yang tidak memiliki integritas " (HR Abu Dawud at Thayalisi). Seorang Badui datang kepada Nabi shallallahu alaihi wasallam. Ia bertanya: "Kapankah kiamat tiba?" Nabi shallallahu alaihi wasallam menjawab: "Ketika amanat disia-siakan maka tunggulah kiamat" Badui itu bertanya: "Bagaimana amanat bisa disia-siakan?" Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda: "Jika urusan dikuasakan kepada orang yang bukan ahlinya maka tunggulah kiamat!"(HR Bukhari)

Amanat adalah sebuah etika yang merupakan lawan kata Khianat.
Menyia-nyiakan amanat memiliki makna: Khianat
Tidak menunaikan tugas kewajiban dan keteledoran dalam menjalankan ketaatan,
Menyerahkan dan menyandarkan urusan kepada selain ahlinya sebagaimana ketika posisi khilafah, pimpinan pemerintahan, mahkamah dan fatwa serta tannggung jawab apa saja dipegang oleh orang-orang yang bukan ahlinya. Sebuah contoh, syarat memegang kepemimpinan umum kaum muslimin adalah 1) ilmu syara' yang mengantarkan kepada ijtihad fiqih dan 2) keadilan sebagai lawan kefasikan yakni melakukan dosa besar atau terus menerus melakukan dosa kecil.

Pertama kali tanda ini muncul adalah di masa tabiin kemudian terus meluas dan tersebar di masa-masa berikutnya sebagaimana Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: "Kehancuran umatku berada di tangan seorang anak muda dari quresy"HR Bukhari. Permulaan orang-orang muda yang bodoh itu adalah Yazid bin Muawiyah (meninggal pada tahun 67) sebegaimana disebutkan oleh al Hafizh Ibnu Hajar dalam Fathul Baari Kitabul Fitan. Tentu saja di samping hal yang harus kita mengerti di antara sunnah-sunnah alamiah adalah ketika manusia itu berbuat zhalim maka Allah pasti menguasakan mereka kepada seorang hakim/penguasa yang zhalim seperti diisyartakan firman Allah: "Dan demikianlah Kami jadikan sebahagian orang-orang yang zalim itu menjadi teman bagi sebahagian yang lain disebabkan apa yang mereka usahakan."QS al An'aam: 129. dan seperti disebutkan dalam atsar: "Sebagaimana keadaan kalian seperti itu pula dikuasakan atas kalian" dalam sebuah versi riwayat: "Sebagaimana keadaan kalian seperti itu pula diberikan kepemimpinan atas kalian" (HR Baihaqi. Ia berkata: Hadits ini munqathi. Seorang perowinya yaitu Yahya bin Hasyim masuk dalam kategori dho'if)

Dalam Bukhari Muslim disebutkan dari Hudzaifah ra. Ia berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wasallam memberikan dua hadits (dua statement) kepadaku di mana aku telah menyaksikan (realitas) salah satunya sementara satu lagi selalu aku menantikannya; (Pertama) Beliau memberitahukan kepadaku bahwa amanat menetap di relung hati para tokoh (Rijaal). Alqur'an pun turun sehingga mereka bisa mengerti Alqur'an sekaligus mengerti As Sunnah. (Kedua) Beliau bersabda kepadaku tentang sirnanya Amanat. Beliau bersabda: "Sebentar seseorang tidur lalu Amanat tercabut dari hatinya. Bekas Amanat itupun tetap ada laksana noktah. Kemudian seseorang itu kembali tidur sebentar. Amanat lalu tercabut dari hatinya. (Meski begitu) bekasnya tetap ada laksana bengkak air - seperti halnya bara api yang kamu geserkan (jatuhkan) atas kakimu sehingga kaki itu melepuh dan kamu melihatnya bengkak padahal di dalamnya tak ada sesuatu apapun – sehingga (sampai pada tingkat) manusia melakukan jual beli maka hampir tak ada seorangpun yang mau menunaikan amanat hingga dikatakan; "Sesungguhnya di kalangan suku ini ada seorang lelaki yang bisa dipercaya", hingga ada komentar untuk lelaki itu; "Betapa teguh dirinya, betapa cerdas dan cerdik dirinya", padahal tiada sedikitpun iman di dalam hatinya" (HR Bukhari/6497)

Hadits ini memberikan peringatan akan musnahnya Amanat dan sesungguhnya orang yang dianggap Amanatpun bisa tercerabut darinya sehingga ia menjadi seorang pengkhianat setelah sebelumnya menjadi orang yang bisa dipercaya di mana ini semua bisa terjadi karena dirinya banyak bersentuhan dengan para pengkhianat.

Menyia-nyiakan Amanat adalah ciri khas orang-orang munafik (secara amal) sebagaimana dalam hadits: "Tanda orang munafiq ada tiga; jika berbicara ia bohong, jika berjaji ia mengingkari dan jika dipercaya ia mengkhianati"Muttafaq Alaih. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam telah mengkhabarkan bahwa barang siapa mengkhianati Amanat dan mengambil sesuatu dari pengkhianatan itu maka kelak di hari kiamat ia akan datang dengan memikul sesuatu tersebut di pundaknya. Beliau bersabda: "Demi Allah, seorang kalian tidak mengambil sesuatu apapun tanpa hak kecuali ia bertemu dengan Allah sambil membawa sesuatu tersebut di hari kiamat, maka jangan sampai aku melihat salah seorang dari kalian bertemu Allah sambil memikul unta, sapi atau kambing yang terus bersuara"HR Bukhari.

Cukup kiranya bagi kita untuk mengerti bahwasanya Rasulullah shallallahu alaihi wasallam ketika berhijrah ke Madinah justru meninggalkan Ali bin Abi Thalib ra agar menggantikan Beliau menunaikan Amanat orang-orang kafir Quresy yang ada pada Beliau. Padahal mereka telah mengusir Beliau dari tanah kelahiran, menyakiti dan mendustakan Beliau. Kendati begitu hal ini tidak menjadi alasan bagi keabsahan mengkhianati Amanat. Beliau-lah manusia yang bersabda: "Tunaikanlah Amanat kepada orang yang mempercayaimu dan jangan mengkhianati orang yang berkhianat kepadamu"(HR Bukhari dalam Tarikhnya, Abu Dawud, Turmudzi dan Hakim) sebagaimana sesungguhnya Alqur'an telah memberikan bimbingan akan pentingnya tidak menyia-nyiakan Amanat dengan perintah tulisan dan persaksian dalam akad hutang piutang.

Allah berfirman: " Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu'amalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya –sampai firman Allah; Jika kamu dalam perjalanan (dan bermu'amalah tidak secara tunai) sedang kamu tidak memperoleh seorang penulis, maka hendaklah ada barang tanggungan yang dipegang (oleh yang berpiutang). Akan tetapi jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain, maka hendaklah yang dipercayai itu menunaikan amanatnya (hutangnya) dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya; dan janganlah kamu (para saksi) menyembunyikan persaksian. Dan barangsiapa yang menyembunyikannya, maka sesungguhnya ia adalah orang yang berdosa hatinya; dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. ".QS al Baqarah: 282 – 283.

Begitulah, Amanat turun di hati para sahabat Rasulullah shallallahu alaihi wasallam kemudian perlahan-lahan menghilang dari hati orang-orang sedikit demi sedikit sehingga sampai pada kita kondisi seperti sekarang ini di mana orang-orang yang bisa dipercaya dapat dihitung dengan jari...subhaanallah!


الله يتولى الجميع برعايته

Sabtu, 20 Mei 2017

KUMPULAN SOAL UN MATEMATIKA SMA IPA

berikut adalah kumpulan soal-soal Ujian Nasional mata pelajaran Matematika tingkat SMA untuk jurusan IPA, soalnya yang tersedia adalah soal jadul. silakan periksa dan cek klik disini

Rabu, 10 Mei 2017

Penggunaan tabel Z distribusi normal

Rata-rata produktivitas padi di Aceh tahun 2009 adalah 6 ton per ha, dengan simpangan baku (s) 0,9 ton.  Jika luas sawah di Aceh 100.000 ha dan produktivitas padi berdistribusi normal (data tentatif), tentukan. Berapa luas sawah yang produktivitasnya lebih dari 8  ton? Sobat bisa saja ko pakai rumus berikut

menghitung probabilitas 

Super njlimet kan kalau harus ngitung integral kaya gitu. Disinilah gunanya tabel Z. Kita hitung dulu nilai z dari soal di atas dengan rumus

 

Setelah itu tinggal kita gunakan tabel Z untuk menentukan probabilitasnya. Cara menggunakan tabel Z nya sebagai berikut
  1. Caranya buka Tabel Z dan lihat  sel pada perpotongan baris 2,20 dan kolom 0,02.
  2.  Sobat akan menemukan sebuah angka yaitu 0,98679 dan bila dijadikan persen menjadi 98,679%.
  3. Angka yang sobat temukan di tabel z tersebut menunjukkan  luas di bawah kurva normal baku dari titik 2,22 ke kiri kurva yaitu 98,679%. Karena luas seluruh di bawah kurva normal adalah 100%, maka luas dari titik 2,22 ke kanan kurva adalah 100% – 98,679% = 1,321% (arsir warna hitam pada gambar).  Oleh karena itu, luas sawah yang produktivitasnya lebih dari 8 ton adalah 1,321%, yaitu (1,321/100) x 100.000 ha = 1321 ha. Mudah kan sobat kalau pakai tabel Z.
 
copas dari http://rumushitung.com/2013/01/21/tabel-z-distribusi-normal/

Rabu, 01 Februari 2017

m a t e m a t i k a, . . . .


 Sepakatkah dengan hasil dan proses pengambilan kesimpulan berdasarkan gambar tersebut ???