Maaf untuk soal lengkap, silakan download disini
Sepercik Hikmah
sekedar ingin berbagi rasa dan rasa ingin berbagi
Senin, 23 Desember 2024
Senin, 29 Maret 2021
7 PERBEDAAN ASESMEN NASIONAL DAN UJIAN NASIONAL
Asesmen Nasional Versus Ujian Nasional
Ujian
Nasional sudah Final dihapus dan sebagai penggantinya adalah Asesmen Nasional
yang akan diberlakukan pada tahun 2021
Harapan
dapat mendorong perbaikan mutu pembelajaran dan hasil belajar peserta didik di
Indonesia sehingga masa depan generasi
muda Indonesia menjadi investasi besar bangsa Indonesia.
"Perubahan
assessment nasional adalah tidak lagi mengevaluasi capaian murid secara
individu, akan tetapi mengevaluasi, memetakan sistem pendidikan berupa input
proses dan hasil”.
Asesmen Nasional ini akan diselenggarakan tahun depan disetiap
jenjang Pendidikan di seluruh Indonesia
dan 3 aspek yang akan diujikan adalah Asesmen Kompetensi Minimum(AKM), Survey
Karakter, dan Survey Lingkungan Belajar.
Di kalangan
peserta didik banyak yang bertanya-tanya apa bedanya Asesmen Nasional dengan
Ujian Nasional. Saya akan coba berdiskusi untuk melihat perbedaan-perbedaanya
diantaranya adalah:
1. PERBEDAAN
METODE
Ujian Nasional menggunakan metode Fixed Test yakni ada seperangkat (set) soal untuk semua
peserta, sementara Asesmen Nasional menggunakan multistage adaptive test atau
uji adaptif multistage.
2.
PERBEDAAN METODE UJIAN
Moda asesmen yang digunakan pada Ujian Nasional selama ini
digunakan kombinasi yakni dengan menggunakan Komputer dan ujian kertas-pensil, sementara
Asesmen Nasional diubah menggunak computer dengan system soal berlapis disesuaikan dengan kemampuan
SISWA(tidak sama rata).
3.
PERBEDAAN HAL YANG DIUKUR DALAM UJIAN
Sistem Ujian Nasional menghitung
capaian berdasarkan pada kompetensi yang tertulis pada kurikulum pada setiap
mata pelajaran yang dipelajari siswa, sedangkan Asesmen Nasional menilai
capaian kompetensi pada literasi membaca dan numerasi siswa, karakter para siswa serta gambaran lingkungan
belajar selama siswa bersekolah.
4.
PERBEDAAN PESERTA TEST
Peserta UN di tanah air selama ini peserta
nya adalah anak-anak yang duduk di tingkat akhir setiap jenjang sekolah, yaitu
kelas 6, kelas 9 (3 SMP) dan kelas 12 (3 SMA), untuk Asesmen Nasional memiliki cara
yang berbeda yaitu peserta tes AKM, Survey karakter, , survey
lingkungan belajar justru adalah siswa
yang berada satu tahun sebelum tahun kelulusan siswa, peserta didik yang
terpilih adalah dari kelas 5, 8 dan 11
dari semua sekolah atau satuan Pendidikan.
5.
PERBEDAAN HASIL PELAPORAN TEST
Di dalam Ujian Nasional yang dilihat adalah nilai tiap siswa, nilai
agregat tiap sekolah atau satuan Pendidikan dan nilai agregat per wilayah
desa/kecamatan/kabupaten/kota/provinsi. Sementara Asesmen Nasional dilihat dari
agregat tiap sekolah atau satuan Pendidikan dan nilai agregat per wilayah
desa/kecamatan/kabupaten/kota/provinsi.
6.
NILAI UJIAN TIDAK BISA LANGSUNG DIGUNAKAN
Nilai UN selama ini /dulu bisa dipakai
langsung untuk melamar kerja , mencari beasiswa, kuliah ke luar negeri , dll,
kali ini tidak lagi sebab untuk siswa kelas 12(3 SMA) yang memerlukan nilai
kompetensi untuk melamar kerja,beasiswa, kuliah keluar negeri, dll. Bisa daftar
dan ikut Asesmen tahun 2021.
7. PERBEDAAN JENIS SOAL
Pada Ujian nasional pengukuran nya secara garis besar masih mengukur kompetensi berpikir Tingkat rendah ; Lower Order Thinking Skills atau LOTS dan tidak berorientasi pada PENALARAN, Maka sebaliknya pada Asesmen Nasional kali ini soal-soal nya akan mengukur kompetensi yang berorientasi pada PENALARAN tingkat tinggi; Higher Order Thinking Skills atau HOTS tidak sekedar siswa hanya ditanya fakta, definisi saja pada Asesmen Nasional akan mengukur bagaimana sebuah sistem bekerja dan mengasah logika,pola pikir kritis serta kreativitas.
Jumat, 08 November 2019
Ciri-ciri Bilangan Habis Dibagi
Suatu bilangan habis dibagi 2, ciri-cirinya adalah bilangan yang berakhiran [berangka satuan] 0, 2, 4, 6, 8. Dengan kata lain bilangan itu adalah bilangan genap.BILANGAN HABIS DIBAGI 2
Contoh :
apakah 74 habis dibagi 2? Karena 74 merupakan bilangan genap [Ingat rumus untuk bilangan ...genap. Rumus untuk bilangan genap adalah 2k untuk sebarang k bilangan bulat. Sedangkan untuk bilangan ganjil yaitu 2k-1 untuk sebarang k bilangan bulat]. Karena 74 memenuhi rumus bilangan genap, maka 74 habis dibagi 2. 74 : 2 = 37
Jumlah digit-digitnya habis dibagi 3BILANGAN HABIS DIBAGI 3
Contoh :
Apakah 213 habis dibagi 3? Akan kita jumlahkan digit-digit pada bilangan 213. Didapatkan, 2 + 1 + 3 = 6. Karena 6 [hasil dari penjumlahan digit-digitnya] habis dibagi 3. Maka bilangan itu [213] habis dibagi 3.
Apakah -345 habis dibagi 3? Langkahnya sama. Kita jumlahkan digit-digitnya dan menghiraukan tanda negatif. Jangan tertipu oleh tanda negatif.
Dua digit terakhir habis dibagi 4. Lebih mudahnya yaitu puluhan dari bilangan itu habis dibagi 4.BILANGAN HABIS DIBAGI 4
Contoh :
Apakah 324 habis dibagi 4? Dua digit terakhir yaitu 24. Dan 24 habis dibagi 4. Sehingga 326 habis dibagi 4. Apakah 2006 habis dibagi 4? Tidak. Karena dua angka terahirnya yaitu 06. Sedangkan 06 tidak habis dibagi 4. Sehingga 2006 tidak habis dibagi 4.
Bilangan tersebut berakhiran 0 atau 5.BILANGAN HABIS DIBAGI 5
Contoh :
Apakah 3255 habis dibagi 5? Digit terakhir adalah 5. Sehingga 3255 habis dibagi 5. Apakah 2005 habis dibagi 5? Sangatlah mudah menentukan ciri bilangan habis dibagi 5
Ciri Bilangan yang habis dibagi 6 adalah bilangan genap yang jumlah angka-angkanya habis dibagi 3. Atau bilangan yang habis dibagi 3 dan habis dibagi 2.BILANGAN HABIS DIBAGI 6
Contoh :
apakah 234 habis dibagi 6? Sekarang kita perhatikan jumlah angka-angkanya. 2 + 3 + 4 = 9. Dan 9 habis dibagi 3. Karena jumlah angka-angkanya habis dibagi 3 dan bilangan itu genap. Maka 234 habis dibagi 6.
Bila bagian satuannya dikalikan 2, dan menjadi pengurang dari bilangan tersisa. Jika hasilnya habis dibagi 7, maka bilangan itu habis dibagi 7.BILANGAN HABIS DIBAGI 7
Contoh :
apakah 5236 habis dibagi 7? Kita pisahkan 6 [satuannya], kemudian 523 – [6 x 2] = 511. Apakah 511 habis dibagi 7? 51 – [1 x 2] = 49. Karena 49 habis dibagi 7, maka 5236 habis dibagi 7.
Tiga digit terakhir habis dibagi 8.BILANGAN HABIS DIBAGI 8
Contoh :
apakah 3224 habis dibagi 8? Tiga digit terakhir yaitu 224. Dan 224 habis dibagi 8. Sehingga 3224 habis dibagi 8. Bagaimana dengan 56? Tidak jadi masalah karena 56 = 056. Sehingga tiga digit terakhirnya yaitu 056. dan 56 habis dibagi 8. Sehingga 56 habis dibagi 8.
Jumlah angka-angkanya habis dibagi 9.BILANGAN YANG HABIS DIBAGI 9
Contoh :
apakah 819 habis dibagi 9? Jumlah digit-digitnya yaitu 8 + 1 + 9 = 18. Dan 18 habis dibagi 9. Sehingga 819 habis dibagi 9.
Sebuah bilangan habis dibagi 11 yaitu jika bilangan tersebut merupakan kelipatan 11. Ciri bilangan habis dibagi 11 yaitu jika jumlah digitnya dengan berganti tanda dari digit satuan hasilnya habis dibagi 11.BILANGAN YANG HABIS DI BAGI 11
Misalnya :
Apakah 1234 habis dibagi 11?
Maka yang kita lakukan adalah menjumlahkan dengan tanda berselang seling dari digit satuan. Tanda dimulai dari positif. 1234. Maka mengechecknya 4 – 3 + 2 – 1 = 2. Karena 2 tidak habis dibagi 11, maka 1234 juga tidak habis dibagi 11.
Apakah 803 habis dibagi 11?
3 – 0 + 8 = 11. Maka 803 habis dibagi 11.
Ciri bilangan habis dibagi 13 adalah bilangan asal dipisahkan satuannya. Kemudian dikalikan 9 [multiplier dari 13]. Dan bilangan yang setelah dipisahkan tadi dikurangi dengan 9 kali bilangan satuannya.BILANGAN YANG HABIS DIBAGI 13
Misalnya bilangan awal kita adalah abcdefg, maka ciri bilangan habis dibagi 13 adalah [abcdef] – 9[g]. Jika hasilnya habis dibagi 13, maka bilangan semula juga habis dibagi 13.
Contoh : Apakah 3419 habis dibagi 13? Kita pisahkan 341 – 9[9] = 341 – 81 = 260.
Karena 260 habis dibagi 13, maka 3419 habis dibagi 13.
Kita coba angka yangg lebih besar. Misal Apakah 12818 habis dibagi 13?
1281 – 9[8] = 1281 – 72 = 1209
120 – 9[9] = 120 – 81 = 39.
39 habis dibagi 13, maka 12818 habis dibagi 13.
Ciri bilangan habis dibagi 17 adalah jika bilangan tersebut dipisahkan antara satuannya dan sisa angkanya kemudian jika sisa angkanya dikurangi dengan 5 kali satuannya dan hasilnya habis dibagi 17. Maka bilangan semula habis dibagi 17.BILANGAN YANG HABIS DIBAGI 17
Misalnya apakah 153 habis dibagi 17?
Langkah pertama yaitu memisahkan bilangan tersebut dengan satuannya. 153 menjadi 15 dan 3. Kemudian kita lakukan langkah pada syarat tersebut.
15 – 3[5] = 0.
Karena 0 habis dibagi 17, maka 153 juga habis dibagi 17.
Contoh lain yang lebih panjang yaitu apakah 5338 habis dibagi 17?
Kita lakukan langkah-langkah yang telah diberikan sebelumnya.
533 – 8[5] = 493
49 – 3[5] = 34
Karena 34 habis dibagi 17, maka 5338 habis dibagi 17.
Ciri bilangan habis dibagi 19 yaitu jika satuannya dikalikan dua dan ditambahkan pada angka sisa [angka semula yang dibuang satuannya] dan hasilnya habis dibagi 19 maka bilangan itu habis dibagi 19.CIRI BILANGAN HABIS DIBAGI 19
Contoh :
Berangkat dari contoh yang sangat sederhana.
Apakah 209 habis dibagi 19?
Secara perhitungan biasa, 209 habis dibagi 19. Karena 19 x 11 adalah 209. Sekarang bagaimana jika kita menggunakan ciri bilangan habis dibagi 19 menggunakan cara yang telah disebutkan di atas. Sekarang kita perhatikan angka 209. Angka tersebut satuannya kita pisah.
Diperoleh angka-angka baru yaitu 20 dan 9.
Kemudian langkah selanjutnya yaitu angka satuan kita kalikan dua dan kita jumlahkan dengan angka yang lain yang telah dipisah tadi. Diperoleh, 20 + 9[2] = 28. Dan karena 38 habis dibagi 19, maka bilangan asal tadi juga habis dibagi 19. Sehingga, 209 habis dibagi 19.
Sekarang kita lanjutkan untuk contoh dengan angka yang lebih besar.
Apakah 9937 habis dibagi 19?
Kita lakukan langkah-langkah yang telah diberikan tadi. 933 + 7[2] = 1007. Tentunya sekarang kita dapatkan angka yang lebih kecil. Untuk mengecheck apakah 1007 habis dibagi 19, maka kita lakukan langkah yang sama. Dengan cara yang sama. 100 + 7[2] = 144. Kita lanjutkan dengan mengecheck apakah 114 habis dibagi 19. Kita peroleh, 11 + 4[2] = 19.
Dan karena 19 habis dibagi 19, maka 114 habis dibagi 19. Dan diperoleh 1007 habis dibagi 19. Dan akhirnya 9937 juga habis dibagi 19.
Anda punya ciri bilangan habis dibagi untuk bilangan yang lain, mari berbagi.
Sabtu, 05 Agustus 2017
MENYIA-NYIAKAN AMANAT
Oleh: KHM. Ihya' Ulumiddin
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: "Tiada Iman bagi seorang yang tidak memiliki integritas " (HR Abu Dawud at Thayalisi). Seorang Badui datang kepada Nabi shallallahu alaihi wasallam. Ia bertanya: "Kapankah kiamat tiba?" Nabi shallallahu alaihi wasallam menjawab: "Ketika amanat disia-siakan maka tunggulah kiamat" Badui itu bertanya: "Bagaimana amanat bisa disia-siakan?" Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda: "Jika urusan dikuasakan kepada orang yang bukan ahlinya maka tunggulah kiamat!"(HR Bukhari)
Amanat adalah sebuah etika yang merupakan lawan kata Khianat.
Menyia-nyiakan amanat memiliki makna: Khianat
Tidak menunaikan tugas kewajiban dan keteledoran dalam menjalankan ketaatan,
Menyerahkan dan menyandarkan urusan kepada selain ahlinya sebagaimana ketika posisi khilafah, pimpinan pemerintahan, mahkamah dan fatwa serta tannggung jawab apa saja dipegang oleh orang-orang yang bukan ahlinya. Sebuah contoh, syarat memegang kepemimpinan umum kaum muslimin adalah 1) ilmu syara' yang mengantarkan kepada ijtihad fiqih dan 2) keadilan sebagai lawan kefasikan yakni melakukan dosa besar atau terus menerus melakukan dosa kecil.
Pertama kali tanda ini muncul adalah di masa tabiin kemudian terus meluas dan tersebar di masa-masa berikutnya sebagaimana Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: "Kehancuran umatku berada di tangan seorang anak muda dari quresy"HR Bukhari. Permulaan orang-orang muda yang bodoh itu adalah Yazid bin Muawiyah (meninggal pada tahun 67) sebegaimana disebutkan oleh al Hafizh Ibnu Hajar dalam Fathul Baari Kitabul Fitan. Tentu saja di samping hal yang harus kita mengerti di antara sunnah-sunnah alamiah adalah ketika manusia itu berbuat zhalim maka Allah pasti menguasakan mereka kepada seorang hakim/penguasa yang zhalim seperti diisyartakan firman Allah: "Dan demikianlah Kami jadikan sebahagian orang-orang yang zalim itu menjadi teman bagi sebahagian yang lain disebabkan apa yang mereka usahakan."QS al An'aam: 129. dan seperti disebutkan dalam atsar: "Sebagaimana keadaan kalian seperti itu pula dikuasakan atas kalian" dalam sebuah versi riwayat: "Sebagaimana keadaan kalian seperti itu pula diberikan kepemimpinan atas kalian" (HR Baihaqi. Ia berkata: Hadits ini munqathi. Seorang perowinya yaitu Yahya bin Hasyim masuk dalam kategori dho'if)
Dalam Bukhari Muslim disebutkan dari Hudzaifah ra. Ia berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wasallam memberikan dua hadits (dua statement) kepadaku di mana aku telah menyaksikan (realitas) salah satunya sementara satu lagi selalu aku menantikannya; (Pertama) Beliau memberitahukan kepadaku bahwa amanat menetap di relung hati para tokoh (Rijaal). Alqur'an pun turun sehingga mereka bisa mengerti Alqur'an sekaligus mengerti As Sunnah. (Kedua) Beliau bersabda kepadaku tentang sirnanya Amanat. Beliau bersabda: "Sebentar seseorang tidur lalu Amanat tercabut dari hatinya. Bekas Amanat itupun tetap ada laksana noktah. Kemudian seseorang itu kembali tidur sebentar. Amanat lalu tercabut dari hatinya. (Meski begitu) bekasnya tetap ada laksana bengkak air - seperti halnya bara api yang kamu geserkan (jatuhkan) atas kakimu sehingga kaki itu melepuh dan kamu melihatnya bengkak padahal di dalamnya tak ada sesuatu apapun – sehingga (sampai pada tingkat) manusia melakukan jual beli maka hampir tak ada seorangpun yang mau menunaikan amanat hingga dikatakan; "Sesungguhnya di kalangan suku ini ada seorang lelaki yang bisa dipercaya", hingga ada komentar untuk lelaki itu; "Betapa teguh dirinya, betapa cerdas dan cerdik dirinya", padahal tiada sedikitpun iman di dalam hatinya" (HR Bukhari/6497)
Hadits ini memberikan peringatan akan musnahnya Amanat dan sesungguhnya orang yang dianggap Amanatpun bisa tercerabut darinya sehingga ia menjadi seorang pengkhianat setelah sebelumnya menjadi orang yang bisa dipercaya di mana ini semua bisa terjadi karena dirinya banyak bersentuhan dengan para pengkhianat.
Menyia-nyiakan Amanat adalah ciri khas orang-orang munafik (secara amal) sebagaimana dalam hadits: "Tanda orang munafiq ada tiga; jika berbicara ia bohong, jika berjaji ia mengingkari dan jika dipercaya ia mengkhianati"Muttafaq Alaih. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam telah mengkhabarkan bahwa barang siapa mengkhianati Amanat dan mengambil sesuatu dari pengkhianatan itu maka kelak di hari kiamat ia akan datang dengan memikul sesuatu tersebut di pundaknya. Beliau bersabda: "Demi Allah, seorang kalian tidak mengambil sesuatu apapun tanpa hak kecuali ia bertemu dengan Allah sambil membawa sesuatu tersebut di hari kiamat, maka jangan sampai aku melihat salah seorang dari kalian bertemu Allah sambil memikul unta, sapi atau kambing yang terus bersuara"HR Bukhari.
Cukup kiranya bagi kita untuk mengerti bahwasanya Rasulullah shallallahu alaihi wasallam ketika berhijrah ke Madinah justru meninggalkan Ali bin Abi Thalib ra agar menggantikan Beliau menunaikan Amanat orang-orang kafir Quresy yang ada pada Beliau. Padahal mereka telah mengusir Beliau dari tanah kelahiran, menyakiti dan mendustakan Beliau. Kendati begitu hal ini tidak menjadi alasan bagi keabsahan mengkhianati Amanat. Beliau-lah manusia yang bersabda: "Tunaikanlah Amanat kepada orang yang mempercayaimu dan jangan mengkhianati orang yang berkhianat kepadamu"(HR Bukhari dalam Tarikhnya, Abu Dawud, Turmudzi dan Hakim) sebagaimana sesungguhnya Alqur'an telah memberikan bimbingan akan pentingnya tidak menyia-nyiakan Amanat dengan perintah tulisan dan persaksian dalam akad hutang piutang.
Begitulah, Amanat turun di hati para sahabat Rasulullah shallallahu alaihi wasallam kemudian perlahan-lahan menghilang dari hati orang-orang sedikit demi sedikit sehingga sampai pada kita kondisi seperti sekarang ini di mana orang-orang yang bisa dipercaya dapat dihitung dengan jari...subhaanallah!
الله يتولى الجميع برعايته
Sabtu, 20 Mei 2017
berikut adalah kumpulan soal-soal Ujian Nasional mata pelajaran Matematika tingkat SMA untuk jurusan IPA, soalnya yang tersedia adalah soal jadul. silakan periksa dan cek klik disini
Rabu, 10 Mei 2017
Penggunaan tabel Z distribusi normal
- Caranya buka Tabel Z dan lihat sel pada perpotongan baris 2,20 dan kolom 0,02.
- Sobat akan menemukan sebuah angka yaitu 0,98679 dan bila dijadikan persen menjadi 98,679%.
- Angka yang sobat temukan di tabel z tersebut menunjukkan luas di bawah kurva normal baku dari titik 2,22 ke kiri kurva yaitu 98,679%. Karena luas seluruh di bawah kurva normal adalah 100%, maka luas dari titik 2,22 ke kanan kurva adalah 100% – 98,679% = 1,321% (arsir warna hitam pada gambar). Oleh karena itu, luas sawah yang produktivitasnya lebih dari 8 ton adalah 1,321%, yaitu (1,321/100) x 100.000 ha = 1321 ha. Mudah kan sobat kalau pakai tabel Z.
copas dari http://rumushitung.com/2013/01/21/tabel-z-distribusi-normal/